Follow+vote+komen
Happy Reading!!!!
Pagii hari Dinda sudah bangun, tapi dia tidak melihat Angkasa di samping nyaa. Dinda pun menguncir rambut nyaa dan pergi ke kamar mandi.
Selesai mandi Dinda langsung berjalan keluar kamar. Dia pun menurunin tangga dengan pelan-pelan
" Bii, Angkasa mana ?" Tanya Dinda melihat Angkasa tidak ada di bawah
" taman belakang kayak nya non" jawab Bibi sambil menyiapkan sarapan di meja makan
" Shakila mana bii ?" Tanya Dinda lagi
" Sama pak angkasa, non" jawab bibi
Dinda pun mengangguk dan berjalan ke taman belakang. Sedangkan bibi melanjutkan kerja nyaa
Pas Dinda sampai di taman belakang, ada Angkasa dan Evan sedang ngobrol. Sedangkan Shakila sedang bermain sendiri
" Asa" Panggil Dinda dari belakang. Angkasa yang sedang ngobrol dengan Evan pun menoleh
" Ada apa sayang ?" tanya Angkasa . Dinda pun berjalan mendekat, dia duduk di bangku
" Tumben Udah bangun" Ucap Dinda
" Tadi Shakila ke kamar, dia nyariin kamu. Kamu nya masih tidur" ucap Angkasa. Dinda pun mengangguk
" killaa, sama mama sini" Ucap Dinda tersenyum ke arah Shakila . Shakila yang sedang duduk di rumput pun merangkak ke arah Dinda sambil tersenyum menunjukan gigi nya yang baru numbuh
Pas sampai di depan Dinda , Shakila pun berdiri dengan bantuan pegangan kaki Dinda
" Anak mama yang cantik " ucap Dinda mengendong Shakila
" Tumben udah mandi" ucap Angkasa menatap Dinda
" Lagi rajin sa" Ledek Evan
" Gue tiap hari juga rajin kali" ucap Dinda
" Masa " ledek Evan. Dinda hanya memutar bola mata nya malas
" Udah makan ?" tanya Angkasa
" Belum lah, masih disiapin sama bibi" jawab Dinda. Angkasa pun mengangguk
" kapan lo balik van, kasian Sesin sendiri" ucap Dinda
" Gue belum siap din " ucap Evan
" Tapi kalo gak pulang, Sesin malah tambah kecewa sama lo" ucap Dinda
" Terus gue harus gimana ?" tanyaa Evan
" Lo temui Sesin, lo ngomong baik-baik sama dia. Minta maaf " Saran Dinda. Evan pun diam beberapa menit. Angkasa hanya menyimak interaksi 2 orang ini
" Gue takut " ucap Evan
" Takut apaan lagi ?" tanya Angkasa
" takut Sesin gak mau maafin gue" Jawab Evan
" Terus, lo mau gimana. Coba ngomong apa yang ada di otak lo?" tanya Dinda
" gue pengen nya lo din, yang ngomong Sama Sesin " ujar Evan menatap Dinda
" Gue? Mana bisa van. Yang ada masalah kan lo berdua. Kalo gue yang ngomong berarti Sesin ngangep nya lo ngelepas tanggung jawab" ucap Dinda
" Disini, lo yang salah. Jadi lo yang harus minta maaf langsung ke Sesin bukan gue" Ucap Dinda
" Jangan gengsi lah van. Buang gengsi lo, demi rumah tangga. Lo gak mau kan rumah tangga lo hancur dan Azka harus ngerasain ini" ucap Angkasa. Evan pun menjawab dengan gelengan
" Makanyaa ayo minta maaf langsung, ngomong baik -baik ke Sesin" ucap Angkasa
" Nanti gue coba deh" ucap Evan. Dinda dan Angkasa pun mengangguk
" Non, sarapan nya Udah siap" ucap bibi. Dinda pun mengangguk
" Ayo makan dulu" ajak Dinda sambil berdiri menggendong Shakilaa
💅💅💅💅
Selesai makan, Evan langsung pamit pulang. Di perjalanan Evan pun mencoba tenang.
'Gue ngasih alasan apaa ya ke Sesin. Kalau di tanya kenapa gue semalam gak pulang 'batin Evan
Sampai di depan rumah, Evan langsung turun dari mobil nyaa dan berjalan masuk ke dalam rumah. Pas dia membuka pintu, pertama kali di lihat adalah Sesin sedang duduk di sofa
Sesin yang mendengar pintu terbuka dia langsung mengarahkan mata nya ke pintu. Dia melihat suami nyaa
" Udah pulang" ucap Sesin. Evan pun berjalan mendekat dan duduk di sofa yang sama
" Kalo mau makan ada di meja makan ya" ucap Sesin. Evan hanya diam menatap Sesin . Sedangkan yang di tatap justru sibuk memainkan ponsel nyaa
Mereka sama-sama diam beberapa menit sampai akhirnyaa Evan bersuara
" Maaf '' ucap Evan. Sesin pun menoleh
" Buat ?" Tanya Sesin
" Nyakitin kamu" jawab Evan
" Oh " ucap Sesin kembali memainkan ponsel nyaa lagii. Evan pun menarik nafas panjang
'' Aku benar-benar nyesel sin" ucap Evan. Sesin hanya mendengarkan sajaa
" Aku minta maaf, aku tau ini salah banget. Tapi aku janji gak bakal kayak gini lagi " ucap Evan menatap Sesin. Sesin hanya diam
" Aku tau, berat bagi kamu maafin aku. Tapi aku mohon, beri aku satu kesempatan lagi" Ucap Evan lagi
" Kamu pikir gampang gitu maafin?enggak van!Hati aku sakit banget kamu giniin! Aku kurang apa si! Aku udah ngasih kamu semua nya!
Tapi ini balasan kamu ke aku!" ucap Sesin tidak sengaja air mata nya menetesEvan hanya menunduk mendengar semua ucapan Sesin. Evan lebih baik Sesin marah-marah seperti ini dari pada Sesin diam
" Aku selalau maafin kamu! Kamu pulang malam, aku maafin! Kamu gak pulang tetep aku maafin! Tapi ini van, ini! Kamu selingkuhin aku! Terus aku harus maafin kamu gitu?! Enggak semudah itu. " ucap Sesin dengan nada yang cukup tinggi
" Aku tau sin, aku gak pantas di maafin. Kamu boleh pukul aku, kamu boleh apaain aku. Tapi pliss jangan pisah. Aku gak mau itu terjadi, kasian Azka sin dia masih butuh kita" ucap Evan dengan nada menyesal. Sesin pun tersenyum miring
" Kamu baru mikirin Azka?! Pas selingkuh kamu mikirin Azka gak! Enggak kan! Giliran sekarang baru mikirin!" ucap Sesin
" ck, ternyata kejadian dulu terulang yaa! Dulu aku di sakitin juga sama kamu! Dulu kamu lebih pentingin Dinda dari pada aku! Sekarang? Kamu malah selingkuh! Aku muak van semua semua ini, aku capek " ucap Sesin dengan tangisan yang cukup menyakitkan bagi Evan
Evan ingin sekali memeluk Sesin, tapi tidak mungkin Sesin pasti menolak nyaa. Evan benci diri nya sendiri, dia menyakiti perempuan nya yang paling sabar.
" Aku gak tau harus bilang apa lagi! Aku kecewa banget sama kamu !" ucap Sesin langsung lari k kamar nyaa
Sedangkan Evan menatap kepergian Sesin dengan penyesalan. Evan pun menunduk
" Ahk!" teriak Evan melempar semua barang yang ada di meja. Evan duduk dengan tatapan kosong
" Gue tau gue salah, gue bodoh! Bodoh banget! Gue bodoh! Bodoh!'' teriak Evan
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa 2
Teen FictionFollow sebelum membaca! sequel dari cerita Angkasa yaa. baca cerita Angkasa yang pertama dulu sebelum yang ini. Selamat membaca, semoga kalian suka:) Vote+komen nya jangan lupa:)