Yang belum follow, follow dulu yaa
Vote+komen jangan lupaaHappy Reading!!
Setelah beberapa hari di rumah sakit, Angkasa belum juga sadar dari koma nya.
" Din, istirahat sana. Lo kan lagi hamil" ucap Evan menatap Dinda yang sedang tertidur di ruangan Angkasa. Dinda pun membuka mata nya
" Lo aja van yang pulang, gua masih mau di sini" ucap Dinda
" Gue gak bisa pulang, gue bakal di sini terus. Nemenin Angkasa" ucap Evan
" Asa ada gue ko, lo pulang aja. Kasian Azka sama Sesin pasti nyariin lu van " ucap Dinda
" Mereka ngerti ko, Azka kan ada mama nya. Lo gak kasian sama Shakila? Dia udah jarang ketemu lo" ucap Evan
" Andai Shakila bisa masuk dan ketemu Angkasa. Mungkin bakal buat asa bangun lagi van" ucap Dinda
" Enggak boleh din, Shakila belum cukup umur untuk masuk ke ruangan ini" ucap Evan. Dinda tidak menjawab dia justru memeluk tangan Angkasa dan menatap mata milik Angkasa
" Aku kangen kamu" lirih Dinda. Evan pun membuang tatapan, dia tidak bisa melihat perempuan nangis
" Kapan kamu bangun?" tanya Dinda sambil mengelus tangan Angkasa
" Kamu gak kangen aku?"
" Gak kangen Shakila?"
" Asa, aku mohon kamu bangun buat kita" lirih Dinda dengan nada yang terisak karena tangisan nya
" Aku mohon sayang"
Evan pun menarik nafas nyaa, dan mengelus rambut Dinda
" Pasti Angkasa benci ngelihat lo nangis din" ucap Evan. Dinda pun menarik pelan tangan Evan yang ada di rambut nya
" Gue bakal berhenti nangis, kalau asa sadar van" ucap Dinda dengan mata yang terus menatap Angkasa
" Kata dokter tadi apa?" tanya Dinda
" Dokter belum bilang apa -apa" jawab Evan
" Kapan asa bisa bangun?" pertanyaan Dinda membuat Evan diam. Dia juga tidak bisa menjawab itu
" Kapan van!" ucap Dinda menarik jaket Evan
" Din" ucap Evan mencoba menenangkan Dinda yang lagi Benar-benar terpuruk
" Pulang yaa, istirahat " ucap Evan. Dinda terus menggeleng
" Gue janji, kalau Angkasa udah bangun. Lo orang pertama yang gue kasih tau" ucap Evan
" Tapi van" ucapan Dinda langsung di potong oleh Evan
" Di depan udah ada Deon yang bakal anter lo pulang" ucap Evan. Dinda pun memeluk Angkasa erat
" Aku pulang yaa, semoga kamu cepat bangun. Aku sayang kamu" bisik Dinda di telinga Angkasa. Dinda pun bangkit dan berjalan pelan ke arah pintu
Dinda dan Deon pun berjalan ke arah parkiran . Pas di parkiran ternyata sudah ada Maya
" Din, maaf yaa baru bisa ketemu. Maaf enggak ada pas lo lagi sedih" ucap Maya
" Engakpapa ko may, lo kan lagi hamil juga" ucap Dinda. Maya pun mengambil tangan Dinda dan di genggam
" Yakin oke, Angkasa bakal bangun. Banyak-banyakin berdoa yaa " bisik Maya . Dinda pun mengangguk mencoba menahan air mata nya
Dia lemah kalau ada orang yang bawa- bawa nama Angkasa. Dia sangat rindu dengan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa 2
Teen FictionFollow sebelum membaca! sequel dari cerita Angkasa yaa. baca cerita Angkasa yang pertama dulu sebelum yang ini. Selamat membaca, semoga kalian suka:) Vote+komen nya jangan lupa:)