Part 7

234 34 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


|07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|07. Malam panjang|

Beberapa ribu detik yang lalu, hati dan pikiran Lisa menilai bahwasanya Mirra adalah gadis baik, cantik lemah lembut, bahkan hampir dianggapnya sebagai malaikat. Sayang, sebuah kejadian membuat Lisa mematahkan semua prasangka itu.

"Sebenarnya gue nggak suka Awan punya asisten cewek kayak lo. Tapi setelah gue lihat, kenapa gue harus khawatir. Tentu gue yakin lo bukan tipe seorang Awan Mahendra." Mirra berucap sembari memainkan jemarinya.

Lisa yang tidak tau apa-apa hanya cengengesan. Padahal jelas kalau Mirra menyukai Awan dan dia sangat cemburu jika ada wanita yang ada dalam radius dekat dengan Awan.

"Jangan coba-coba buat nyuri ..."

"Hah? Maksudnya?" Lisa sama sekali tidak mengerti arah pembicaraan mereka.

"Saya nggak mau nyuri apa-apa."

"Halah. Gue tau banget, lo berusaha nyuri hatinya Awan kan? Mending lo nyerah sekarang. Karena nggak akan bisa."

"Ohh ... jadi Mirra suka sama Awan dan khawatir kalau gue bakalan ngerebut hati Awan." Lisa membatin.

"Gue paham sih, nggak ada hubungan lain. Cuma sebatas rekan kerja aja. Tentu lo harus tanggung jawab dengan upah yang lo terima. Sekarang gue capek. Pijitin gue." Bengong. Lisa tidak salah dengar?

"Pijit!"

"Tapi saya ..."

"Awan nggak akan nolak atau marah-marah kalau gue nyuruh lo buat pijitin gue, buruan pijit! Nah gini kan enak," dengan terpaksa Lisa menuruti perintah Mirra. Lisa sadar betul Mirra ini sangat berbahaya untuk kelanjutan pekerjaannya menjadi asisten Awan.

Tiba-tiba saja mata Lisa dan Mirra menatap ke satu arah yang sama. Mata mereka melihat kearah Awan yang tengah berjalan santai melewati mereka.

"Awan gue pinjem asisten lo buat pijitin kaki gue nggak papa kan?" Bibir Lisa komat-kamit semoga saja Awan memiliki sedikit hati nurani untuk menolak permintaan wanita sebelah itu.

 Gadis Yang Hilang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang