Part 25

159 14 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


25. Tanpa Restu

Sepasang matanya masih setia mengamati langit-langit kamar. Baru kali ini Lisa merasakan tempat tidur senyaman ini. Tapi, entah kenapa dia tidak kunjung bisa tidur.

"Arkhhss. Dosa nggak sih kalau gue mikir macam-macam," Saat ini Lisa sedang berada di salah satu kamar di apartemen milik Awan. Sepertinya dia frustasi karena terus dihantui rasa tidak nyaman.

Sebab Lisa tau kalau ditempat ini hanya ada mereka berdua. Pak Agus dan istri beliau pulang kampung untuk mengunjungi anak-anak. Menyisakan Lisa di kamar, juga Awan yang entah sedang apa di ruang lain.

"Apa gue kunci aja ya pintu kamar ini. Lagian Kak Awan kenapa maksa banget suruh gue tidur disini. Oke, demi kenyamanan semua pihak mari kita kunci," Segera Lisa beranjak dari tempat tidurnya.

Kakinya melangkah perlahan. Mengambil kunci. Mendekat kearah pintu kamar, namun disaat bersamaan, pintu itu dibuka dari luar. Membuat dahi Lisa terbentur cukup keras.

"Arkhhs ..." Lisa mengaduh. Seseorang muncul dari balik pintu dan bergegas menghampiri Lisa yang kesakitan.

"Kamu nggak papa? Aku kira kamu udah tidur," ucap Awan mengelus pelan dahi Lisa.

"Kak Awan juga ngapain masuk ke kamar ini. Arkhs jadi kejedot kan jidat aku," keluh Lisa melempar tatapan tajam.

"Ya ... tadinya aku udah mau tidur di kamar sebelah. Tapi ... aku pikir mending tidur sama kamu aja," ucap Awan membuat nyali Lisa menciut.

"E-enak aja nggak boleh!"

"Keluar sana!" pinta Lisa tegas.

"Udah terlanjur kesini masa balik lagi,"

"Kak Awan jangan gitu deh! Aku pulang aja kalau gitu," cepat tangan Awan segera mencegah Lisa yang hendak keluar.

"Hei-hei ... enggak kok. Aku cuman mau disini sampai kamu tidur, habis itu aku balik kesana deh,"

"Yang bener?" ucap Lisa mneyelidik.

"Iya. Ya udah ayo tidur sana, aku temenin sampai kamu pulas,"

 Gadis Yang Hilang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang