54 || Sederet kejadian

129 10 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__H a p p y  R e a d i n g__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__H a p p y  R e a d i n g__

Rumah Sakit Hastana

Ruang bernuansa putih ini, seakan tidak sepi oleh para pengunjung yang datang untuk berobat atau sekedar mengunjungi kerabat. Di salah satu bangsal kalangan rendah terlihat Nandin tengah menyuapi Rena, Rena adalah adik sekaligus keluarga satu-satunya yang Nandin miliki, Rena memiliki jantung yang lemah, sering kali dia harus bolak-balik ke rumah sakit ketika jantungnya itu kambuh.

Dokter menyarankan agar Rena segera mendapatkan cangkok jantung karena di khawatirkan dengan kondisi Rena saat ini, Rena hanya dapat bertahan tidak lebih dari satu bulan.

Tentu Nandin sangat sedih mengetahui hal itu, namun apalah daya Nandin yang hanya orang miskin, dia tidak akan sanggup membiyayai operasi Rena, meski dia sangat menginginkannya.

"Kak, kapan Rena bisa pulang ke rumah?" tanya Rena lemah, Rena lelah dan bosan melihat pemandangan yang  sama setiap harinya.

"Nanti Rena bisa pulang ke rumah kok,"

"Tapi sekarang Rena harus di sini dulu biar Rena sembuh," jelas Nandin mengelus pucuk rambut Rena pelan.

"Nanti kalau Rena sembuh, apa Rena bisa ikut pelajaran olahraga kayak temen Rena? Rena pengin banget main kasti kayak temen-temen,"

Nandin menghela nafas berat, dapat dia rasakan sebentar lagi air matanya akan jatuh terjun bebas begitu saja, tapi Nandin harus kuat agar adiknya itu tidak merasa sedih.

"Iya, Rena nanti bisa main kasti kok,"

"Janji ya," Rena mengacungkan jari kelingkingnya menunggu Nandin membalas.

"Janji," Nandin membalas lalu tersenyum lebar, senyum yang di paksakan.

Dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu untuk pengobatan adiknya, apalagi hutang Nandin sudah menumpuk di berbagai tempat untuk membiyayai Rena yang sering keluar masuk rumah sakit, Tuhan tolonglah hamba mu ini.

***

Siang ini Lisa masih di perjalanan pulang ke rumah bersama Awan, karena tadi mereka jalan kaki ke toko es krim, makanya pulang juga mereka berdua jalan kaki sembari menikmati setiap langkah demi langkah yang terasa indah saat bersama, tangan Awan mengandeng tangan Lisa, mengayunkan ke depan dan ke belakang.

 Gadis Yang Hilang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang