Part 20

174 18 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


20. Sebuah kepercayaan

Sayup-sayup terdengar dentuman langkah kaki semakin mendekat. Kilau sinar lampu mobil ikut menjadi penerang malam ini. "Hey ... are you okay?" Sepasang tangan melekat di bahu Lisa.

Bukanya reda. Tangis Lisa semakin menjadi-jadi. Bagaimana tidak, dia merasa begitu memalukan mengetahui kalau ada seseorang yang melihatnya menangis.

"Lo nggak papa. Kalau lo diem begini gue jadi bingung harus gimana." Diraihnya tubuh Lisa mendekat. Memeluknya erat. Dirasakan baju mereka berdua basah kuyup terkena air hujan.

"Silahkan. Nangis sepuas lo. Gue nggak akan nyuruh lo buat berhenti nangis karena gue nggak tau apa masalah yang sedang lo alami. Tenang ya...ada gue disini," Ternyata laki-laki itu adalah Dion. Susah payah dia berusaha menenangkan Lisa.

"Gue anterin lo pulang," ucap Dion masih mendekap Lisa erat.

***

Didalam mobil, mereka hanya berdiam diri. Dion fokus menyetir sembari menatap ke arah Lisa sesekali.

"Maaf udah ngerepotin Kak Dion," ucap Lisa dengan suara serak khas habis menangis. Kini air matanya sudah berhenti mengalir. Mencoba menenangkan hatinya.

"Nggak papa. Lo ada masalah apa? Jalan malam-malam, hujan-hujanan gini. Sendirian lagi. Lo habis dari pesta Mirra?" tanya Dion perhatian.

Lisa mengangguk pelan mengiyakan. "Kenapa lo nangis?"

Diam. Tak ada suara lain selain rintik hujan yang mulai reda. "Nggak papa kalau lo nggak mau cerita. Gue nggak akan maksa."

Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin Dion tanyakan, tapi mengingat kondisi Lisa sedang tidak baik, Dion mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih. Lalu dimana Awan sekarang? Apa Lisa datang ke pesta sendirian. Dion sibuk menerka dalam hati.

"Lo bawa kue atau apa gitu di tas lo?" tanya Dion memecah keheningan.

"Hah? Maksudnya." Lisa masuk ke dalam mode serius heran.

 Gadis Yang Hilang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang