Part 12

193 27 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. Akibat membantah

Awan speechles. Kenapa juga dia harus bilang suka dengan orang lain. Lantas dia sendiri bingung siapa orang yang dia suka. Mungkin barusan Awan hanya asal bicara.

"Oh. Kak Boss suka sama orang lain?" Lisa bergumam. Mengangguk paham.

Syukurlah Lisa tidak terlalu peduli. "Kenapa bilang sama saya? Bilang sama mama kakak lah."

"Aaaarkhh. Sakit ..." Lisa menjerit kesakitan saat tangan Awan menyambar telinga Lisa. "Lepasin sakit!"

"Sama. Kuping gue juga sakit denger mulut lo ngomong terus. Udah buruan balik ke mobil kalau nggak mau kuping lo putus karena terlalu lama gue jewer." Terpaksa Lisa menurut. Bagaimana tidak, Awan terus menarik tubuhnya dengan tangan yang masih stay di telinga. Membuat Lisa mengaduh berulang kali.

Di dalam mobil Lisa duduk di kursi samping kemudi seperti biasa. Yang tak biasa adalah ekspresi wajahnya yang tampak berlipat-lipat karena marah.

"Pokoknya saya nggak terlibat dalam masalah kalian berdua ya. Tanggung sendiri akibatnya kalau Tante Indah marah-marah."

"Nggak bisa. Lo juga harus tanggung jawab."

"Lah. Kok gitu!" pekik Lisa tajam.

"Lo asisten gue. Ingat? Lo harus tanggung jawab bela gue di persidangan keluarga nanti." Sialan bibir kanan atas Lisa naik , pertanda kalau dia benar-benar heran dan menyesal tidak menahan Awan di restoran tadi.

Beberapa saat berlalu. Mobil mereka berhenti di depan lokasi syuting, tempat kendaraan-kendaraan lain yang juga berada di sana.

"Ngapain mereka berdua." Sorot mata tajam Awan menatap dua sosok manusia yang berdiri di depan pintu gerbang.

Lisa yang penasaran siapa yang dimaksud bos, ikut menoleh keluar jendela. Loh itu kan!

 Gadis Yang Hilang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang