Part 5

284 40 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


|05. Mulai training kerja|

Pagi ini Lisa bangun dengan wajah kuyu kurang tidur dan juga tubuhnya terasa begitu lemas karena terlalu banyak beraktivitas. Kedua kaki panjangnya berjalan menuju ruang tamu dengan mata masih setengah menutup.

Perlahan pandangan mata Lisa mulai tampak jelas. Dan pemandangan pertama yang harus dia lihat adalah Sarah yang sedang menikmati sebuah rokok di tangannya.

Lisa pikir, mungkin ini saat yang tepat untuk menyerahkan uang hasil bekerja yang sudah dia kumpulkan sejak beberapa bulan yang lalu. Lisa kembali ke kamarnya untuk mengambil uang yang dia letakkan pada sebuah amplop cokelat.

Gadis itu menunduk dalam. Masih takut untuk mengawali pembicaraan. Namun dengan keteguhan hatinya, akhirnya Lisa berkata, "Bu, ini uang hasil kerja Lisa yang udah Lisa tabung selama ini." Dengan hati-hati Lisa meletakkan amplop itu di sisi meja dekat Sarah.

Sarah tampak acuh dan hanya melirik sekilas amplop di atas meja itu. Tak lama tangannya menyahut cepat, membuka amplop untuk melihat berapa uang yang Lisa berikan untuknya.

"Ciihhhhhh ..." Baru beberapa detik setelah Sarah mengambilnya, Sarah kembali meletakkan amplop itu kasar.

"Uang segini, buat saya makan sehari aja abis." Lisa menunduk dalam. Tak berani menatap mata ibunya.

"Maaf bu tapi Lisa janji akan berusaha lebih keras lagi."

"Janji! Janji! Janji terus. Kapan kamu tepatin janji kamu itu?"

Lisa menelan ludahnya susah payah. Padahal semua uang itu adalah sebagian besar dari gaji yang dia kumpulkan selama ini. Memang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Sarah yang serba mahal. Namun Lisa hanya ingin ibunya itu menghargai usahanya.

"Tapi bu, Lisa ..."

"Udahlah kamu memang anak nggak tau di untung. Nyusahin aja bisanya." Tertegun, Hatinya terasa begitu sesak. Sarah beranjak. Menyahut tas diatas meja lantas mulai melangkah pergi menuju pintu rumah.

"Ibu mau kemana?"

"KERJA!" Sarah membentak semakin membuat dada Lisa terasa nilu.

"Li-Lisa buatin sarapan dulu ya ..."

 Gadis Yang Hilang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang