Graduation

746 23 2
                                    

***
"KITA LULUS WOIIII" Teriak kelima gadis itu secara bersamaan ditengah ratusan siswa yang juga sama bahagianya dengan mereka.

Mereka adalah Safira Anandita Syadika, Adinda Azani Greyon, Puput Syairana Hasyib, Adela Reytana Otty, Dan Vania Alexandra Bayner.

"Anak-anak tenang dulu" ucap kepala sekolah mulai menenangkan riuh kebahagian yang tercipta di lapangan pagi ini

"Bapak cuma mau menyampaikan jangan ada yang mencoret-coret baju, Jika baju kalian masih layak kalian bisa serahkan pada ibu hana untuk di sumbangkan ke daerah pelosok bersama dengan hasil bazar dan donasi kalian, mengerti" Ucap kepala sekolah disambut tepuk tangan meriah dari para siswa yang bangga akan sekolahnya yang sangat peduli akan sosial

Serangkaian upacara pengumuman ini pun telah selesai dilakukan siswa dan siswi berhamburan dengan tujuannya masing-masing, begitupun dengan kelima gadis cantik yang memilih duduk di bawah pohon rindang tak jauh dari lapangan ucapara.

Untuk perkenalan, sahabat vania yang pertama ada Safira Anandita Syadika, gadis dengan tubuh mungil berwajah imut sangat singkron dengan sifatnya yang lalod dan polos.

Yang kedua ada Puput Syairana Hasyib, gadis manis yang ramah hingga membuatnya populer dikalangan kaum adam.

Yang ketiga ada Adinda Azani Greyon, meski cantik namun karena sifat judes juga mulut cabenya membuat dinda disegani oleh para pria, diam saja wajahnya terlihat judes, jangan lupakan kalau gadis cantik berwajah judes ini adalah peraih medali emas pencak silat antar sekolah.

Dan yang terakhir si wajah arab meski bukan keturunan arab sih, Adela Reytana Otty. Diantara mereka berlima Adela lah mengoleksi mantan disetiap tikungan. Gadis itu sangat menikmati masa mudanya dengan bergonta ganti pacar, katanya sia-sia wajahnya cantik tapi jomblo.

"Ahh kita udah lulus masih aja jomblo" Ucap dinda membuat yang lain terkekeh

"terima si dodot aja sana" Balas vania enteng

"Tai lu" dodot? Pria yang dirumorkan belok meski sedikit tampan

"Lu juga belok kayanya van" ceplos fira kalem

"Enteng banget mulut lo" sebalnya memasang wajah jutek

"Gue udah pernah pacaran" sambung vania membuat atensi mengarah padanya

"Manu rios? Alah mimpi mulu lo, manu rios aja gak tau lu idup apa kaga" tebak dinda dibumbuhi dengan ejekan mautnya

"Diem aja deh lo bikin darting mulu perasaan"

Heran banget vania tuh, apa nggak bisa apa sehari aja dinda ataupun si lalod fira nggak ngebuat ia darah tinggi? Semacam hal mustahil kali yah kalo tuh orang berdua kalem.

"Jadi siapa cowok yang lo maksud" tanya dela yang sedari tadi diam

"Anggara Naendro Mahendra, keren kan namanya?" Jawab vania tersenyum tipis

"Halah paling nama doang yang keren kelakuan kek kera" sahut dinda

"Dinda mending diem deh" sahut dela memberi saran

"Trus tu cowok sekarang kemana? " Tanya puput

"Ntahlah setau gue dia sekarang di bandung" jawab vania seadanya

"Ohhh lo di gosting ya" Tebak dinda

"Jambak jambakan kuy lah din" ajak vania meremas tangannya dihadapan dinda saking kesalnya pada gadis itu.

"Lah, kok ngamok" heran dinda yang dibalas lirikan tajam oleh vania

"Kok lo gak pernah ngasih tau kita lo punya mantan" sebal adela yang sedikit lebih waras dari kelimanya

Vania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang