Chapter 15

306 10 0
                                    

***
Seorang gadis kini tengah berbincang di halaman belakang fakultas yang begitu sepi

"Lo mau kan dapetin anggara?" tanya gadis itu pada gadis dihadapannya

"Tujuan lo apa?" tanyanya dingin

"Nara, nara ternyata lo gak sebodoh itu" Ucap gadis itu terkekeh

"Gue mau nathan" ucapnya tegas dengan menahan emosinya saat mengingat berita tersebarnya hubungan nathan dan vania

"Gak ada hubungannya sama gue" ucap nara malas

"Lo mau anggra bukan? sangat mudah bagi gue bikin anggara jadi milik lo" ucapnya tenang membuat nara kembali berpikir

"Oke gue setuju" balasnya lalu pergi meninggalkan tempat itu

"Bodoh" ucap gadis itu meremehkan tak tau kalau percakapan mereka sedari tadi membuat seseorang mengepalkan tangannya dengan kuat

***
Vania kini sedang berada di sebuah mall bersama axel dan sania untuk menagih janji pajak tunangan axel

"Sania lo tau nggak waktu axel smp tuh dia playboy tau pacarnya aja ada dimana-mana" ucap vania semangat sedangkan axel menekuk wajahnya

"Dan gue juga putus gara-gara lo" sinis axel membuat sania terkekeh

"Yakali gue biarin lo pacaran sama cabe kalo sania sih gue setuju" balasnya tak mau kalah

"Aku pernah lo van dilabrak mantannya axel" curhat sania membuat axel semakin menekuk wajahnya

"Terus aja terus" ucap axel mulai kesal membuat kedua gadis itu tertawa puas

"Vania makan es krim kamu udah cair itu" tegur sania membuat vania menghentikan tawa mengejeknya dan menatap es krimnya nanar barulah ia memakannya, ck penuh drama skali

"Aku ke toilet dulu ya" ucap sania diangguki axel dan vania

"Lo tau nggak xel, gue udah mupon" bisik vania membuat axel terkejut

"Kenalin ama gue" ucap axel serius lalu diangguki vania axel pun mengelus rambut sahabat sekaligus adiknya dengan lembut bersamaan dengan seseorang yang tersenyum puas dengan hasil jepretannya

"Gue harap lo bahagia" ucap axel tulus, ia sangat tau bagaimana terpuruknya vania karena gara dan itu membuatnya menyesal karena tak ada dimasa terpuruk sahabatnya ini

"Makasih lo emang sahabat terbaik gue" ucap vania bangga menepuk bahu axel membuat sania tersenyum melihat kekompakan dua sahabat itu

Awalnya sania takut akan kehadiran vania namun saat mengenal gadis itu lebih dekat kini sania tau mengapa axel sangat menyayangi vania karena dirinya pun begitu terhadap vania

"Nanti kalau pacar lo nyakitin tinggal bilang sama gue" ucap axel membuat sania mengangkat alisnya

"Kamu punya pacar?" tanya sania kaget di angguki oleh vania

"Awas aja lo xel kalau sampe nyakitin sania kita end" ancam vania membuat axel terkekeh

"Lo tau gue van" vania pun mengangguk membenarkan itulah axel jika sudah sayang apa lagi cinta sangat sulit untuk melepaskan

"Gue heran kok gue gak bisa ya cinta sama lo dulu" heran vania membuat sania terdiam

"Gue juga gitu, mungkin takdir kita sebatas adek kakak aja" sania tersenyum mendengar percakapan mereka berdua

"Vania tau gak cewek yang namanya alexandra?" tanya sania pasalnya di ponsel pria itu ada yang bernama alexandra ❤ dan jika ia bertanya pada axel pria itu hanya tertawa melihat kecemburuannya

Vania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang