Chapter 11

349 14 0
                                    

***
Seorang gadis dengan santainya berjalan di koridor dengan buku di tangan kirinya dan tas di genggaman tangan kanannya

Gadis itu melangkahkan kakinya menuju perpustakaan untuk membaca beberapa buku yang dibawanya ini disana

"perfect" gumam vania saat melihat perpustakaan yang sesuai ekspektasinya

Vania pun duduk di salah satu meja yang telah disediakan dan mulai membuka bukunya

Kali ini vania datang lebih awal itulah mengapa ia berada di perpustakaan sebelum kelasnya dimulai

Saat seriusnya membaca vania dikagetkan oleh seseorang yang duduk di sampingnya dan merebut buku yang dibacanya

"Lo apaan sih" kesal vania pada pria dihadapannya dengan nada rendah

"ikut gue" ucapnya datar menggenggam tangan vania untuk mengikutinya

"Nathan lepasin gak" kesal vania ya pria itulah yang tiba-tiba datang dan seenaknya membawanya entah kemana

"Nathan" bentak vania saat nathan memaksanya masuk kedalam mobil pria itu

"Masuk" ucap nathan dingin membuat vania mendengus lalu masuk dengan kesal

"Lo mau bawa gue kemana?" tanya vania meredam emosinya

Melihat keterdiaman nathan membuat vania membungkam mulutnya bisa darah tinggi jika berhadapan dengan seorang nathaniel

Akhirnya mereka pun sampai pada restoran mewah yang jika diperhatikan pengunjungnya mengenakan pakaian formal dan elegan tak seperti dirinya dan nathan yang hanya mengenakan pakaian casual

"Pesan apa?" tanya nathan saat mereka telah duduk dimeja yang telah nathan pesan sebelumnya

"Terserah" Nathan pun menyebutkan pesanan mereka pada waitres dan menatap vania lekat saat waitres itu pergi

"Lo kenapa menghindar dari gue?" tanya nathan membuat vania terdiam ya selama kejadian dirumah sakit itu vania mulai menjaga jarak dengan nathan dan ternyata pria itu menyadarinya

"Lo jauhin gue artinya lo nolak perasaan gue kan?" tanya nathan dan lagi vania hanya bisa terdiam

Hati vania masih terpaku oleh masa lalu tak mungkin ia menerima hati yang baru jika hatinya masih dimiliki oleh orang dimasa lalunya

"Gue gak bisa balas perasaan lo" ucap vania tak ingin memberi harapan lebih pada nathan

"Itu karna lo gak pernah ngasih gue kesempatan"

"Kesempatan itu hanya bikin lo sakit" ucap vania datar

"Semua jalan pun akan tetap sama kalau lo gak buka hati lo buat yang baru" balas nathan tak kalah dingin

Vania diam tak membalas bantahan nathan saat waitress datang membawa pesanan mereka

"Lo gak akan ngerti apa yang gue rasain" ucap vania setelah sekian lama terdiam

"Gue gak akan ngerti karena lo gak pernah ngasih gue kesempatan buat ngertiin lo" balas nathan meninggalkan vania yang terpaku ada rasa sesak didalam dadanya namun dengan cepat vania menyangkalnya

***
Seorang pria dengan wajah dingin terus melayangkan tinjunya pada samsak yang ada di hadapannya dengan keras dan penuh tenaga

"Lo harus berjuang nath" ucap daniel jengah melihat nathan yang sudah beberapa jam lamanya memukuli samsak itu

"Buat apa dia aja gak mau gue perjuangin" sahut nathan berusaha cuek

"Lo gak tau apa yang udah dia laluin" balas daniel sedangkan bagas hanya diam menyimak karena setaunya daniel tak suka pada vania dan yang ia lihat saat ini daniel malah mendukung hubungan nathan dan gadis itu

Vania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang