***
Seorang gadis berdiri menggendong tas yang dibawanya, kemudian menatap seluruh area perkemahan yang sebentar lagi akan di tinggalkannya."Vania ayo ntar ketinggal loh" seru annisa mengajak vania bergabung dengan mahasiswa lain.
"Lo duduk bareng gue" ucap vania menatap annisa membuat gadis itu mengangguk ragu
"Kalau gak disuruh pindah sama nathan" gumannya lirih, dia bisa apa kalau seorang nathan menyuruhnya pindah? Menatap pria itu saja annisa tak berani apa lagi menolak keinginan pria itu.
"Apaan?" tanya vania dengan segera annisa menggeleng dan nyengir lucu
Mereka di arahkan untuk berjalan sesuai rute saat mereka datang menuju bis kampusnya berada.
"Jauh banget elah" eluh annisa karena gadis itu membawa banyak perlengkapan membuatnya susah berjalan
Tak terasa akhirnya mereka pun sampai dan naik di bis masing-masing dan kini vania duduk dengan annisa di sampingnya.
"Annisa lo punya permen gak?" tanya vania
Gadis itu mengangguk memberikan dua buah permen mint pada vania. Entah mengapa sejak mencium bau bis ini membuatnya mual dan pusing. Vania tak suka dengan bau pengharum kopi.
Gadis itu memakai masker yang sudah ia beri parfum stroberinya, setelah mengatasi penyebab mualnya, vania memasang earphonenya dan mencari posisi nyaman untuknya tidur.
"Pindah" ucap nathan datar saat melihat vania sudah tidur
Annisa mengangguk pasrah dan duduk di samping renata tempat dimana nathan duduk tadi.
***
Seorang gadis merebahkan dirinya di atas kasur yang seminggu ini tak di tempatinya."Remuk semua badan gue kambing" ucapnya pelan
Setelah mengumpulkan niat, akhirnya vania bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Badannya terasa begitu gerah dan lelah, sepertinya mandi dengan air hangat boleh juga.
Saat berada di depan cermin kamar mandinya fikiran vania melayang saat dimana ia terbangun dan nathan lah yang berada di sampingnya.
Flashback on
Nathan menuntun kepala vania untuk bersandar di pundaknya, gadis ini gampang sekali tertidur pikirnya.
Setelah puas memandangi wajah damai vania, nathan turut memejamkan matanya dan ikut tertidur dengan tangan yang menggenggam erat tangan kecil vania.
"sok sosweet banget lo furgoso " gumam bagas yang duduk di depan kursi vania dan nathan
Dengan cepat bagas mengabadikan moment itu begitupun dengan para gadis terlebih admin akun lambe turah. Akhir-akhir ini memang berita kedekatan nathan dan vania terus memenuhi time line dibeberapa akun gosip kampus mereka.
Beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sampai di area kampus, beberapa dari mereka masih ada yang memejamkan mata seperti halnya vania dan nathan, hingga bagas membangunkan keduanya.
Vania mengerjapkan matanya begitupun dengan nathan yang belum sadar akan keadaan.
"Kok lo?" bingung vania kehabisan kata
"Disuruh panitia soalnya renata ribut kalo deket gue" alibi nathan
vania yang menyadari tangan mereka saling menggenggam pun langsung melepaskannya begitupun nathan yang terkejut dengan kelakuannya sendiri.
"Permisi gue mau turun" ucap vania canggung terlebih jantungnya yang berdetak tak normal.
flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
Vania [Completed]
Teen FictionDikhianati oleh orang yang kita cintai? Tak pernah ada di benak vania bahwa ia akan ada diposisi itu. Dikhianati oleh pria yang begitu dicintainya meninggalkan kesan trauma mendalam bagi vania. Butuh waktu untuk menyembuhkan semua luka, namun siapa...