Chapter 13

277 14 0
                                    

***
Pagi ini nathan akan mengunjungi rumah sang kekasih dan mengajaknya bertemu dengan mamanya itu semua keinginan sang mama karena telah mengetahui hubungannya dan vania

Tok tok tok

Tak lama datanglah seorang pria paruh baya dengan wajah tegas dan tampannya tak salah jika vania begitu cantik batin nathan

"Pagi om" sapa nathan

"Nathaniel adhlino sabian?" tanya ardhian ayah vania

"Benar om" nathan cukup terkejut saat ayah vania mengetahui nama bahkan marga keluarganya

"Masuk dulu kita bicara" tak ada kegugupan dalam diri nathan yang ada hanya rasa percaya diri untuk mendapatkan hati kedua orang tua vania

"Ehh ada nathan kan anaknya kinar?" tanya dona membawakan kopi untuk suaminya, ia sempat melihat foto nathan saat berada di rumah megah sahabatnya itu

"Iya tante" ucap nathan sopan kini ia bingung ada hubungan apa keluarganya dan vania tapi sepertinya mamanya tak menyukai vania berbeda dengan bunda vania yang menyambutnya hangat

Mereka bertiga duduk dengan serius setelah dona menyuruh pelayan rumahnya membuatkan minuman dan cemilan untuk nathan

Satu tanda tanya bagi nathan, vania adalah orang berada bahkan sangat berada namun kenapa gadisnya bekerja sebagai penyanyi di cafe?

"Kamu pacarnya vania?" ucap ardhian membuka suara

"Iya om" Jawab nathan membuat dona tersenyum karena akan berbesan dengan sahabatnya sendiri

"Jaga putri om baik-baik saya percaya karena saya tau kedua orang tua kamu"

"Makasih om saya tidak akan menjanjikan apapun tapi saya akan mengusahakan apapun untuk vania" balas nathan tegas tanpa keraguan

Ardhian menepuk pelan bahu nathan lalu pamit untuk berangkat ke kantor

"Vania ada tante?" tanya nathan

"Ada kok masih tidur kayanya, nathan naik aja" ucap dona ramah

"Boleh tante?" tanya nathan ragu ini kali pertama bagi memasuki kamar seorang gadis

"Bunda percaya sama kamu, dan jangan panggil tante, panggil bunda oke " nathan mengangguk dan lift menuju kamar gadisnya dilantai tiga

"Vania Alexandran bayner" Gumam nathan membaca tulisan di depan pintu kamar gadisnya

"Adiknya kevin?" tanyanya pada diri sendiri lalu mengetuk pintu kamar vania

Nathan pun memutuskan untuk masuk karena tak ada jawaban setelah sekian lama ia mengetuk pintu

"Pacar siapa sih lucu amat" gumam nathan berjongkok mengamati wajah vania

"Sayang bangun" panggil nathan mengelus pipi vania

"Bunda vania masih ngantuk" rengek vania tanpa membuka matanya dan berbalik membelakangi nathan

dengan gemas nathan mengamit hidung vania hingga gadis itu bangun tertduduk karena kehabisan nafas

"Nathan" gumamnya saat sadar keberadaan nathan

"Kamu mau bunuh aku? belom apa-apa aku udah di KDRT" kesal vania pada nathan yang hanya tersenyum geli

"Salah sendiri kamu kebo" balasnya membuat vania semakin cemberut

"Bangunin tuh yang lembut sayang bangun dong gitu" Kesalnya mengajarkan nathan membuat pria itu dengan gemas kembali mengamit hidung gadisnya

"Kamu mandi aku tunggu dibawah" ucap nathan lalu keluar dari kamar vania tanpa mau mendengar balasan gadisnya

"Gak ada manis-manisnya masa gue dikalah sama air mineral" Gumamnya kesal lalu masuk kedalam kamar mandi

Vania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang