Chapter 14

300 11 0
                                    

***
Berita nathan dan vania telah resmi berpacaran pun tersebar luas dikampusnya terlebih di fakultasnya membuat vania risih karena tatapan dengan berbagai artian menghiasi jalannya menuju kelas

"Vania" pekik annisa membuat vania berbalik

"Lo beneran jadian sama nathan?" tanya annisa tak percaya

mereka memang hanya dipertemukan disatu kelas selebihnya mereka berbeda kelas begitu pula dengan renata kecuali bagas vania ada tiga kelas yang sama dengan pria itu

"Udah kesebar ya?" tanya vania pelan

"Jadi beneran waahhh selamat ya" ucap annisa antusias

"Yaudah gue kekelas dulu ya udah telat ni gue" ucap annisa langsung pergi begitu saja

Vania pun kembali melangkah menuju kelasnya karena hari ini jadwalnya begitu padat membuatnya tak bisa berkumpul bersama sahabatnya di cafe seperti biasa

Dosen pertama pun masuk dengan waktu 2 jam lamanya dan kali ini vania akan melakukan praktek di dalam laboratorium bersama teman kelasnya

"Vania bisa bantu saya sebentar?" tanya dosen itu saat vania baru saja selesai mengenakan jas putihnya

"Iya pak" jawab vania maju kedepan

"Kamu keruang dosen dan ambil kartu kontrol laboratorium di laci meja saya" ucap dosen itu diangguki vania

Vania yang sebagai ketua tingkat dalam kelas itu pun hanya bisa pasrah untuk menjadi tangan kanan dosen saat berada di kelas

"Vania" panggil seseorang saat dirinya akan membuka pintu ruang dosen

"Nathan" gumam vania ia kira nathan hari ini tak ada jadwal

"Kok disini?" tanya vania saat nathan sampai dihadapannya

"Pengen aja, kamu selesai jam berapa?" tanya nathan

"Sore sih jam 5an" jawabnya membuat nathan mendengus

"Lama amat perasaan sks kita sama" ucap nathan mendengus

"Tapi jadwalnya beda"

"Yaudah malam aku kerumah kamu oke" vania hanya mengangguk lalu masuk kedalam ruang dosen meninggalkan nathan yang sudah hendak pergi

Vania pun mengambil apa yang dosen itu suruh dan kembali ke laboratorium

***
Vania memijit lengannya yang terasa pegal dan berjalan menuju parkiran tanpa melepaskan jas putihnya

Kriingg kriingg

vania menghentikan langkahnya dan menghela napas lelah sebelum mengambil ponselnya di dalam tas

"Halo" ucap vania

"Lo bisa beli peralatan buat replika jantung itu gak? gue lagi ada urusan nih" ucap renata diseberang sana

"Iya gue yang beli"ucap vania memijit pangkal hidungnya dan memutuskan sambungan

Akhirnya sebelum pulang vania menyempatkan membeli barang untuk membuat jantung buatan milik kelompoknya dan tentu saja diketuai oleh dirinya

Vania sengaja mematikan ponselnya agar tak ada lagi yang menelpon atau menganggunya karena sungguh hari ini vania sangat lelah

Nathan yang tak bisa menghubungi vania pun dibuat khawatir, pria itu langsung saja berlari kecil menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobil, jaket dan dompetnya

Dalam perjalanan rumah gadisnya pun nathan tetap tak bisa menghubungi vania membuatnya menggerutu sendiri

Tok tok tok

Vania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang