Chapter 25

249 9 0
                                    

***
Vania menghela napas saat tumpukan kertas dihadapannya ini belum juga selesai dikerjakan

Gadis itu tengah mengerjakan makalah dan beberapa tugas lainnya sedari tadi siang namun sampai malam pun tak kunjung selesai

Thing

+62*****
YOU WILL DIE

Pesan singkat yang berisi ancaman entah dari mana dan siapa membuat sang gadis yang tengah dilanda kejengahan karena tugas kini menatap bingung pesan yang baru saja masuk kedalam ponselnya

"Anjay ajal gue" kaget vania manatap layar ponselnya

"ehh emang malaikat maut punya hp?" tanya vania pada dirinya sendiri

Karena terlalu malas meladeni akhirnya gadis itu bangkit dari duduknya dan merenggangkan badannya yang kaku dan keram

"pacar lagi ngapain ya" gumam vania sembari mengambil ponselnya

Kriiinggg kriinggg

"Baru juga gue omongin" ucapnya sebelum mengangkat video call yang tentu saja dari nathan

"Lagi ngapain?" tanya nathan

"Video call sama kamu"

"Sebelum itu sayang"

"Lagi ngerjain tugas, kamu udah selesai belom?" tanya vania

"Emang ada tugas?" tanya nathan santai namun membuat vania yang mendengarnya melongo tak percaya

"Kamu tidur ya dikelas" tuduh vania

"Gimana ceritanya orang kita sekelas mulu"

"Iya ya"

"Tapi kok kamu gak tau kalau ada tugas" tambah vania

Nathan yang ditanya seperti itu menggaruk tengkuknya bingung ingin menjawab apa pasalnya selama dikelas fokusnya selalu tertuju pada vania yang terlihat cantik ketika sedang serius

"Emang tugasnya apa?" tanya nathan balik

"Ditanya bukannya jawab malah balik nanya" sebal vania membuat nathan terkekeh lucu

"Yaudah aku otw"

"hah?"

tuuuutttt

"Nathan salah makan kali ya, gak nyambung banget" gumam vania menatap ponselnya yang telah mati

Disisi lain kini nathan sedang berada di sebuah mini market untuk membeli beberapa cemilan kesukaan vania tak lupa untuk membeli buah apel untuk gadis itu

setelah meresa semuanya sudah cukup nathan pun membawa barangnya menuju kasir untuk dibayar

"Totalnya 637 ribu pak" ucap sang kasir

Nathan memberikan kartu debitnya pada sang kasir karena pria itu sangat jarang membawa uang tunai didompetnya

"Terima kasih" ucap kasir itu

Dengan hanya mengangguk sebagai jawaban nathan pun membawa barangnya dan menaruhnya di jok belakang mobilnya

Jarak super market menuju rumah vania sudah sangat dekat jadi tak butuh waktu lama untuk nathan sampai kerumah kekasihnya itu

"Antar kekamar vania dan buahnya potong dulu lalu antar kekamar vania" suruh nathan memberikan barang belanjanya tadi pada keamanan yang berdiri tegap dipintu utama

"Bunda ada?" tanya nathan pada maid yang sedang membersihkan meja

"nyonya ada diruang keluarga tuan mari saya antar" ujar wanita tersebut

Vania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang