Chapter 21

287 11 0
                                    

***
Seorang gadis kini tengah menatap kesal ke arah gadis yang ia tugaskan untuk mencelakai vania

"Lo gak becus banget sih nar, lo kira dengan tu pot kena kepala vania tu cewek langsung mati? ini bukan sinetron yang sekali timpuk langsung mati" kesalnya memaki nara yang menatapnya malas

"Bacot lo" balasnya kesal

"Nyesel gue ngajak orang gak guna kaya lo buat kerja sama"

"Masih mending gue bertindak lah elo bacot dibesarin tindakan gak ada lebih gak guna siapa" Gadis di hadapan nara ini hanya mengepalkan tangannya menatap nara marah

Nara yang malas meladeni gadis itu pun pergi dari sana

"Baiklah gue yang akan turun tangan" ucap gadis itu dengan seringai diwajahnya

Sedangkan seorang pria kini menatap langit dari balkon kamarnya, ia baru saja mendapat kabar bahwa gadis itu sudah mulai bergerak mencelakai vania bahkan ini terlalu cepat dan diluar dugaannya

"Brengsek" umpat pria itu mengusap kasar wajahnya

Kini kepalanya penuh akan vania, apakah gadis itu baik-baik saja saat ini? Pasti gadis itu sangat syok dengan apa yang terjadi hari ini dan ini semua salahnya yang telah gagal melindungi vania dari gadis licik itu

***
"VANIA" Pekik ke empat gadis yang baru saja tiba di rumah nathan

"Lo gak papa kan?"

"Siapa yang berani nyelakain lo bilang sama gue" cerocos dinda saat melihat vania bersantai di taman belakang

"Kok tau?" tanya vania bingung

"Lo viral di kampus kambing" kesal puput

"Secepet itu ya" balas vania terkekeh

"Lo ada musuh atau apa gitu?" tanya fira

"Gue juga bingung lo tau kan gue gak suka cari masalah" jawabnya lesu

"Apa ini ada sangkut pautnya sama nathan" tebak adela seraya berpikir keras

"Entahlah pusing gue kalo mikirin itu mulu"

"Lega gue liat lo baik-baik aja tapi kita gak bisa lama-lama masih ada kelas" ucap dinda lesu membuat vania terkekeh

"Udah mending kalian ke kampus deh udah jam 11 ini" mereka pun mengangguk lalu vania mengantar mereka sampai kedepan pintu utama

"Hati-hati kalau ada apa-apa hubungin kita ya" ucap adela diangguki vania

Vania belum sempat kembali ke rumahnya karena kinar yang tau tak ada satu pun keluarganya disana akhirnya wanita itu menahannya disini sampai bundanya menjemputnya

"Vania" panggil kinar membuat vania mengalihkan tatapannya

"Kenapa mah" tanyanya

"Mama mau pergi sama papa ke acara anniversary perusahaan teman papa kamu mau ikut?" tanya kinar dibalas gelengan oleh vania

"Gak mah vania mau ke cafe aja" kinar pun mengangguk dan pamit

Vania pun masuk kedalam mobilnya dan melajukannya menuju cafe padahal nathan menyuruhnya untuk istirahat selagi pria itu di kampus karena butuh proses untuk mengubah jadwalnya

Vania masuk kedalam cafe yang telah ramai pengunjung akhirnya vania mendudukan dirinya di kursi bar cafenya

"Siang mbak" sapa ranti dibalas senyum tipis dan anggukan dari vania yang sedang memeriksa berkas keuangan cafe

"Mau saya buatin milk shake nggak mbak?" tanya ranti membuat vania kembali mendonga

"Boleh bawa keruangan saya yah" ucapnya sebelum melangkah naik ke ruangannya

Vania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang