Chapter 12

319 12 0
                                    

***
Seminggu berlalu nathan dan vania saling berjaga jarak dan mendiamkan satu sama lain dan hal itu pun membuat sahabat mereka pusing sendiri melihat kegalauan dua insan yang masih belum jelas statusnya

"Udah kali van lo kaya gini udah seminggu loh" kesal fira yang melihat vania kembali melamun

"Kan gue udah bilang kasih nathan kesempatan gini kan jadinya lo sendiri yang galau" gemas puput

"Apa gue udah cinta ya sama nathan?" gumam vania

"Nah itu lo tau" Sahut dinda dan dela bersamaan

"Kompak banget lo" sinis vania

"Gimana kalo besok lo ajak nathan ngomong" sahut dinda

"Ngomong apaan" polos vania membuat dela geram dan menjitak kepalanya

"Jangan goblok dulu" kesalnya membuat vania mengangguk

"Goblok ya goblok aja" gumam puput

"Bisa serius gak sih" sebal fira menekuk wajahnya

"Iya, iya serius" ucap adela dan vania

"Besok lo ajak nathan ngomong di cafe trus kasih dia kesempatan trus kasih kita pj gitu" ucap fira memberi saran diangguki yang lain tapi tidak dengan vania yang hanya bisa melongo mendengarnya

"YA ALLAH PUNYA SAHABAT GINI AMAT" pekik vania kesal lalu menghentakkan kakinya menuju kamar adela untuk tidur

sedangkan nathan yang nasibnya tak bedah jauh dengan vania pun membuat kedua sahabatnya jengah

"Lo mau sampe kapan mukulin tu samsak" jengah bagas meminum colanya

"Gue kesel liat vania deket sama tu cowok kacamata" kesal nathan kembali memukul samsak

Bukannya vania dekat dengan adit tapi itu semua memang murni karena tugas dan nathan tak terima apapun alasannya bilang saja cemburu

"Lo gak ada hubungan apa-apa jadi lo gak berhak cemburu" ucap daniel memanas manasi

Nathan semakin membabi buta memukuli samsak dan menjatuhkan dirinya dilantai mengacak rambutnya frustasi

"Lo yakin ini cinta bukan obsesi?" tanya bagas

"Lo tau gue gak pernah main soal hati" ucap nathan dingin dan keluar dari ruang fitness nya

***
Vania menahan kegugupannya karena nathan yang duduk disamping bangkunya dan annisa disebelah kanannya

"Baiklah ada yang ingin bertanya?" tanya dosen itu setelah menjelaskan materi yang cukup rumit menurut vania

"Nathan" panggil vania pelan membuat nathan menatapnya

"Bisa ngomong bentar setelah kelas selesai?" tanyanya membuat nathan mengangguk dengan wajah datarnya tapi tidak dengan hatinya yang kini sangat bahagia

Akhirnya kelas selesai vania mulai membereskan buku serta alat tulisnya kedalam tas tak lupa mengambil jaket yang ia sampirkan disandaran kursinya

"Vania" panggil seorang pria membuat vania berbalik dan membeku ditempat

"Mau apa lo?" tanya vania dingin pada gara yang kini berdiri dihadapannya

"Gue mau ngomong" ucapnya menarik tangan vania disana nathan berdiri menatap vania yang juga menatapnya

Nathan pun pergi dari sana membuat vania panik dan segera menghempas tangan gara dan berlari mengejar nathan

"Nathan tunggu" teriak vania tanpa peduli orang-orang menatapnya

"Natha aaaaa" pekik vania saat tanpa segaja motor dari arah kanan menyambarnya membuatnya terjatuh duduk dibahu jalan

"Vania" ucap nathan berlari menuju vania yang dibantu beberapa orang termasuk mahasiswi yang menabraknya

Vania [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang