Happy reading!!!
Pagi hari ...
Si bungsu, terbangun dari tidur nya, menggeliat pelan dan sesekali ia menguap merasakan kantuk yang masih ada dalam diri nya.
Perlahan, ia menyibak selimut dan bangkit dari tidur nya. Menyipitkan mata nya menatap sinar matahari yang menerangi di balik gorden.
"Jam 8" pekik nya setelah kesadaran nya mulai penuh.
Ia berdiri keluar dari kamar, dari atas ia melihat sang ibu yang masih setia di meja makan.
"Mah"
Wanita paruh baya itu mendongkak keatas, melihat anak bungsu nya baru bangun.
"Sini, sayang" tutur nya.
Yerin mengangguk lalu menuruni anak tangga.
"Kak jisoo, kak jennie mana?" Tanya nya bersamaan dengan diri nya yang duduk di kursi.
"Kamu lupa, sayang? Jisoo sekolah, jennie kerja"
"Ah, iya, aku lupa, mah" Yerin menepuk keningnya, "maklum, mah. Nyawa aku belum sepenuhnya kumpul"
"Sekolah siang nanti di anter sama supir aja, ya? Ga masalah, kan?" Tanya mama Tiffany.
"Mama ga bisa?"
"Biasa lah," sahut mama Tiffany.
"Kebiasaan" cibir Yerin.
Tiffany hanya tersenyum menanggapi respon si putri bungsu nya ini.
Jadi tuh, yerin sekolah di bangku SMP. Dia sekolah di siang hari dari jam 12 sampai jam 17:30.
Kalo jisoo sendiri dari jam 06:00 sampai jam 15:00
Jadi, Yerin sendiri lebih sering menemani mama nya kalo lagi ga ada urusan sama dunia nya.
Yerin juga sering bantu-bantu beres-beres rumah, Begitu pun kamarnya sendiri. Kalo kedua kakak nya sesudah bangun tidur lupa membereskan kamar nya dengan senang hati Yerin membereskan kamar kedua wanita itu.
Tak disangka, makanya seluruh penghuni rumah sang menyayangi si putri kecil ini.
"Dimana, papa?" Tanya Yerin, gadis itu baru sadar kepala keluarga nya tidak ada di meja makan, tak biasa nya.
"Belakang rumah, hari ini proyek pembangunan akan di laksanakan jadi apa sudah lebih dulu menyiapkan semuanya"
Yerin hanya mengangguk. "Kamu jaga rumah ya, mama akan pergi beli beberapa makanan untuk pekerja di belakang rumah"
"Oke. Aku nitip apa gitu ke mah" sahut Yerin.
"Mau apa?"
"Beliin aku Snack ciki yang banyak, ya? Buat stock di kulkas kalo aku sama kakak ku pada lapar"
"Oke. Jaga rumah ya, sayang"
"Arraseo, mah"
Yerin tersenyum menatap mama nya yang udah berjalan meninggalkan dia sendiri di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
someone's husband (Taerin)
Ficção AdolescenteBisa di bayangkan? Bagaimana jika seorang pria yang berumur kepala empat ini mencintai gadis cantik yang menduduki bangku sekolah pertama. Ya, itulah Kim Yerin. Gadis yang dicintai pria yang sudah menyandang gelar status kepala keluarga ini. Jung T...