Happy reading!!!
Hening ...
Tak ada suara, tak ada sahutan, dan tak ada pembicara. Semua nampak begitu hening bagaikan air yang tenang.
Gadis-gadis ini masih setia dengan tatapan mereka yang menatap kedua objek yang ada dihadapan nya.
Mama dan papa ...
"Ma, ini yakin?" Anak kedua bersahut memecahkan keheningan setelah kabar itu diucapkan oleh kedua orang tua nya ini.
"Iya, sayang. Yakin" balas mama Tiffany yang nampak begitu santai.
Ketiga gadis itu mendengus sebal. Sebal atas pemberitahuan yang kedua orang tua nya tutur kan tadi.
Bagaimana bisa, mereka akan ditinggal sendirian di rumah sedangkan, orang tua nya pergi ke luar negeri.
Oh.. ayolah, siapa yang suka dengan perihal seperti itu.
"Maafin papa, sayang. Papa melakukan ini juga demi kalian, uncle kalian disana lagi kesusahan atas perusahaan nya. Papa harus pergi kesana sama mama. Lagipula kita ga lama hanya dua Minggu disana" papa shiwon bersahut meyakinkan ketiga putri nya ini.
"2 Minggu? Sebentar, pah, tolong belajar kembali tentang bahasa Indonesia!" Sahut anak pertama dengan wajah sinis nya.
Jennie sangat berani berbicara seperti itu dengan papa nya sendiri, sedangkan yang lain masih mempertimbangkan untuk itu.
"Jennie, kalian tidak bertiga, sayang. Ada bibi, ada pak supir dan juga, ..."
Mereka semua jengah, bisa-bisa nya papa nya itu menjeda kalimat ketika seperti ini, "kalian akan ditemani oleh ketiga pria yang bekerja di belakang rumah."
"Apa?!"
Astaga. Sudahlah, mereka benar-benar ga habis fikir dengan papa dan mama nya ini yang seenak nya menyuruh pria asing itu untuk menumpang tinggal disini sementara well!
"Ya Tuhan, papa. Papa sudah mau meninggalkan kita bertiga dan sekarang papa mau menyuruh orang asing itu untuk tinggal sementara dirumah? Papa, kita ini wanita! Dan mereka pria, apa ga menjadi perbincangan tetangga rempong itu, ah?" Sungut yerin.
Shiwon tersenyum tipis menanggapi respon putri bungsu nya.
"Sayang, kalian mengerti, ya? Pak Heechul itu kerabat papa mu yang di sangat amanah, lagipula ga semua yang akan tinggal disini kok, hanya tiga orang untuk sebentar saja sampai bedeng mereka itu jadi"
Tiffany tersenyum menatap gadis nya ini. Kalo mereka tidak ada urusan di sana mungkin saja Tiffany ga akan ikut bersama sang suami, tapi apa daya jika sang kakak yang berada disana membutuhkan bantuan dari mereka.
"Bedeng apaan, mah?" Sahut jisoo.
"Bedeng merupakan tempat peristirahatan pekerja bangunan, bedeng ini juga merupakan tempat tingal sementara para pekerja bangunan dan melakukan istirahat saat jam jeda kerja pada siang dan malam hari. Karena, mereka baru memulai bekerja bedeng belum bisa di buat" jelas Tiffany.
"Mah, jadi? Kalo mereka istirahat dirumah, makan juga dirumah????" Pekik Yerin membuka mulutnya.
"Iya, sayang. Mama udah minta bibi buat siapin makanan kalo mereka istirahat. Jadi, Yerin, kamu kan sekolah nya siang otomatis bisa dong bantuin bibi buat siapin itu semua. Ga keberatan 'kan, sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
someone's husband (Taerin)
Teen FictionBisa di bayangkan? Bagaimana jika seorang pria yang berumur kepala empat ini mencintai gadis cantik yang menduduki bangku sekolah pertama. Ya, itulah Kim Yerin. Gadis yang dicintai pria yang sudah menyandang gelar status kepala keluarga ini. Jung T...