Happy reading!!!
"Soo?" Panggil jennie. Kedua wanita berstatus kakak adik tersebut saling diam dengan pandangan kedepan.
"Gimana nih?" Tanya jennie gundah.
"Aku tidak tahu." Balas jisoo apa ada nya.
"Adik kita belum tahu, kalo dia tahu Gimana, dia pasti marah." Bingung Jennie.
"Aku juga ga tau, Jen. Kamu fikir aku ga bingung. Bingung Jen. Tau Sendiri kan yerin pasti ga setuju."
"Aku bingung, Soo. Mau bicara aku ga yakin Yerin bisa menerima dengan mudah." Ungkap jennie.
"Apalagi aku, kak." Sahut jisoo dengan murung.
"Kita harus gimana? Sebelum dia tahu, seharusnya kita bisa ngasih tahu."
"Disisi lain kita ga bisa semudah itu ngasih tau hal ini yang udah kita umpetin. Tau kan kalo Yerin dibohongi marah nya kaya apa? Bisa ngambek 7 hari 7 malam dia."
Jennie menekuk wajah nya. Kedua nya saling merenung dalam keheningan.
"Kenapa aku jadi pesimis kaya gini, ya?"
"Iya, sama. Rasa ketakutan kita kaya nya besar." Sahut jisoo.
"Aku sudah mencintai Mino. Sampai rasa cinta ku harus membuat petak umpet pada adik ku sendiri."
Jisoo menghela nafasnya. "Hah. Kak Jen. Aku juga begitu mau berbicara pun sulit."
Jennie menatap jisoo dengan tatapan yang teduh. "Gimanapun, adik kita harus tau. Semakin berjalan nya hari dia harus tau. Justru jika dia tahu dengan sendiri itu yang akan membuat Yerin tidak bisa menerima."
"Kita atur waktu, Soo. Sampai waktu yang tepat untuk kita berbicara." Ucap jennie tegas dan yakin.
"Ya, kak."
"Jangan khawatir, ya? Kita harus berjuang untuk bisa membuat cinta kita pada mereka sempurna."
Jisoo mengangguk. "Tapi, kak? Kalo misalkan kita ga bisa menyempurnakan cinta kita gimana?"
Jennie mencuruti bibirnya, dan memukul bahu sang adik dengan pelan. "Bisa ga sih optimis dulu, jangan pesimis." Sungut Jennie.
"Aku hanya berfikir seperti itu, kak,"
"Setidaknya kita yakin jangan ga yakin dulu. Kebiasaan!" Cibir Jennie.
"Iya. Minta maaf dah."
"Hmm... Kamu ga sekolah udah jam 9?" Tanya jennie bersamaan dengan ia melirik jam dinding di kamar jisoo.
"Banyak praktek aku, pusing, kak Jen. Mau lulus SMA gini Amat." Keluh jisoo.
Jennie tertawa tipis. "Untung aku udah lulus, udah senior duluan."
Jisoo menghela. "Belum lagi nanti aku UN, ujian lagi, ada lagi ujian. Banyak amat" dumel jisoo.
"Pantes ya, muka kamu muka-muka orang stress." Celetuk Jennie dengan tertawa.
"Kurang ajar banget jadi kakak!"
*
*
*"Hei, Tae. Kenapa melamun?"
Taehyung menoleh ketika bahu nya di sentuh seseorang. Taehyung tersenyum merespon nya. Pria itu menyipitkan matanya ke arah depan, melihat apa yang ia kerjakan belum juga tuntas.
KAMU SEDANG MEMBACA
someone's husband (Taerin)
Teen FictionBisa di bayangkan? Bagaimana jika seorang pria yang berumur kepala empat ini mencintai gadis cantik yang menduduki bangku sekolah pertama. Ya, itulah Kim Yerin. Gadis yang dicintai pria yang sudah menyandang gelar status kepala keluarga ini. Jung T...