Happy reading!!!
"Perasaan aku kenapa mendadak tidak enak seperti ini, ya? Ada apa ini, tuhan? Apa ada yang terjadi sesuatu dengan suami ku? Kenapa hati ku tidak tenang"
Irene menggigit bibir, tergesa-gesa mundur mandir seperti gosokan yang sedang dipakai untuk menggosok. Irene memegang ponsel seluler, berkali-kali ia menghubungi sang suami tidak mendapatkan respon sama sekali.
Perasaan dan hati Irene kalang kabut, Gelisah setengah mati ketika ia merasakan sesuatu ada yang tidak beres. Ia tidak tenang jika Taehyung belum mengabari nya, ia belum bisa berhenti jika Taehyung masih tidak mau menjawab panggilan nya.
Irene mencoba sekali lagi untuk menghubungi suami, Alhasil tetap saja, nihil. Panggilan tidak terjawab.
Lebih dari 10kali Irene menelpon nya untuk mengetahui bagaimana keaadan dan kabar suami nya itu, tapi apa? Irene merasa perasaan nya benar-benar tidak bisa tahan lagi. Ia gelisah, sangat!
"Mama" aktivitas mondar mandir Irene terhenti, ia melihat putra semata wayang nya itu sedang menghampiri nya.
"Taehyun~ah, kenapa kamu tidak bermain dengan teman mu, sayang?" Tanya Irene dengan posisi berjongkok agar menyamai dengan putra nya.
"Taehyun lelah, Ma. Taehyun liat mama begitu gelisah, ada apa?" Tanya taehyun dengan wajah polos.
"Aniya, mama sedang Bosan saja makanya mama seperti tadi" sanggah Irene.
"Mama bosan? Jika bosan lebih baik jalan-jalan saja yuk sama Taehyun, biar mama ga bosen" ajak si kecil Taehyun.
Irene mengelus kepala Taehyun, mengangguk menyetujui ajakan putra sulung nya. "Boleh. Yuk!"
Irene mengajak Taehyun keluar dari rumah. Mungkin dengan memilih mengajak putra nya untuk pergi kegelisahan Irene akan hilang begitu saja.
"Mama."
"Iya, sayang? Aigoo. Bogosipoyo! Bagaimana kabar mu, jennie, jisoo?"
"Nado, mah. Aku selalu sehat bersama yang lain kok"
Yerin tersenyum tipis mendengar suara mama nya yang ia rindukan belakang ini.
"Syukurlah. Tuhan selalu melindungi kalian"
"Ma," sahut yerin dibalik telpon.
"Iya, ada apa?"
"Boleh aku minta sesuatu, mah?"
"Tentu saja, katakan."
"Taehyung jatuh saat bekerja, mah"
"Apa?" Kejut nya di balik telpon.
"Yerin mohon, biarkan Taehyung tinggal dirumah sampai pekerjaan nya selesai, sampai ia pergi dari sini. Ya, mah. Kasian. Tubuh nya penuh luka. Yerin cuman minta itu Aja kok, biar tidak ada yang ikut jatuh seperti Taehyung"
"Tapi, Yerin, bukan kah itu udah jadi resiko bagi seorang pekerja?"
"Arraseo, mama ga tau Taehyung jatuh di sebab kan oleh apa. Yerin cuman minta mama mengikuti kemauan Yerin. Lagipula aku sama kakak juga udah nyaman ada nya mereka disini. Mereka bantuin kita. Jebal, mam!"
"Huftttt ... Oke, karena ini permintaan anak bungsu mama, mama akan menerima tapi, ini semua juga harus ada persetujuan papa mu, ya?"
"Yes ... Oke, mama. Kalo gitu aku mau belajar dulu, ya? Bye, mam!"
"Yang rajin belajar nya. Bye, sayang!"
Panggilan terputus. Yerin bersorak ria mendapatkan persetujuan dari mama nya. Ia kemudian keluar dari kamar nya. Berencana untuk memberikan makan pada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
someone's husband (Taerin)
Teen FictionBisa di bayangkan? Bagaimana jika seorang pria yang berumur kepala empat ini mencintai gadis cantik yang menduduki bangku sekolah pertama. Ya, itulah Kim Yerin. Gadis yang dicintai pria yang sudah menyandang gelar status kepala keluarga ini. Jung T...