Happy reading!!!
"Mama besok pulang, yeah ...."
Teriakan ketiga gadis itu menggema di ruangan kamar. Mereka bergembira mendapat kabar dari kedua orang tua yang akan pulang esok pagi. Sangkain senang nya, ketiga gadis itu melompat riang diatas kasur dan berteriak dengan ria.
"Asik. Rumah Rame lagi"
Yerin, jennie dan jisoo saling merangkul dan melompat diatas kasur, sehingga kasur bergoyang kuat sehingga seprai dan selimut berantakan.
"Udah, Weh... Udah. Hancur kamar ku" sahut Yerin.
Jennie dan jisoo terhenti Dengan wajah yang masih menampakan tawa. Jennie kemudian menghempas kan badan kearah ranjang sehingga posisi nya menjadi telentang. Sama lain nya dengan jisoo dan Yerin yang mengikuti kakak pertama.
"Kira-kira kalo mama pulang mereka pada tidur disini lagi, gak?" Tanya jisoo sembari menatap langit-langit atap kamar Yerin.
"Mungkin, iya." Balas Yerin dengan pasti.
"Kenapa?"
"Kalo mereka disini rumah akan semakin ramai. Mama pasti ga keberatan"
Jennie dan jisoo sempat terdiam mendengar perkataan Yerin.
"Ada benar nya juga sih, tapi kan tetap aja mereka ga harus terus-menerus disini"
Yerin memainkan jari-jarinya, "aku menyukai mereka tinggal disini"
Jennie dan jisoo menoleh bersamaan kearah Yerin. Merasa di tatap oleh kedua kakak nya ini, yerin terkekeh tipis. "Jangan buruk sangka dulu, aku menyukai mereka tinggal disini karena juga mereka menjaga kita, melindungi kita, dan udah gitu rumah ramai" Jelas Yerin dengan santai tanpa membuat jisoo dan Jennie curiga.
"Itu sih tergantung mama yang mengizinkan mereka untuk tinggal, kan mama yang punya rumah" kata jisoo.
"Mama mengizinkan kok,"
Lagi-lagi jennie dan jisoo menatap Yerin. "Bagaimana kamu bisa tau?" Tanya jennie.
"Ah?" Yerin menggigit bibir nya, bingung harus membalas apa.
"Ya, karena, aku menebak saja" cicit Yerin. "Mungkin, kan?" Sambung nya.
Jennie menatap Yerin intens, "kalo di pikir-pikir, ya? Mereka it ..."
Ucapan jennie terhenti ketika handphone milik nya bergetar, jennie bangkit dan membelakangi kedua adik nya yang masih pada posisi mereka.
Jennie tersenyum riang melihat layar putih yang memunculkan beberapa tulisan huruf yang membuat jennie merasa bahagia.
"Kak. Siapa?" Tanya Yerin.
Jennie menetralkan diri, berusaha untuk tetap tenang dengan wajah seolah biasa. Ia berbalik, "ah, orang, biasalah." Balas jennie.
"Wajah mu memerah"
"Ah?" Jennie menunduk, menepuk-nepuk pipi. "Benarkah?"
Jisoo dan Yerin saling menatap satu sama lain. "Kau bahagia, ya?" Tebak jisoo.
Jennie menggeleng tegas, bibir nya mau merekah senyum, tapi di tahan oleh si empu. Jennie berdehem. "Udah, ya? Kakak mau pergi keluar dulu. Mau ke apotek," kata jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
someone's husband (Taerin)
Teen FictionBisa di bayangkan? Bagaimana jika seorang pria yang berumur kepala empat ini mencintai gadis cantik yang menduduki bangku sekolah pertama. Ya, itulah Kim Yerin. Gadis yang dicintai pria yang sudah menyandang gelar status kepala keluarga ini. Jung T...