Happy reading!!!
Pasca kejadian malam itu. Pagi hari yang cerah ini, Yerin kini menjadi berubah sikap. Dia terdiam dengan cenderung tak banyak bicara. Semalaman dia menangis membuat kedua mata nya membengkak.
Yerin menatap dirinya pada pantulan kaca, betapa jeleknya dia pagi ini. Mata yang membengkak, pucat, begitupun dengan kepalanya yang sedikit pening.
Badan Yerin kurang fit, faktor nangis jadi nya sepertinya ini. Hari ini, dia harus presentasi di kelas nya. Dia punya tugas yang harus dijalankan. Tak mungkin Yerin turun kebawah dengan mata yang berbeda. Itu akan menjadi pertanyaan bagi semua orang penghuni rumah Disini.
Yerin mengoleskan bedak tipis kewajah nya dan mengoleskan lipbam pada bibirnya. Wajahnya sudah lebih baik, dibandingkan sebelumnya. Tidak lama setelah itu, ia mengambil tas ransel nya berserta jaket berwarna kuning.
Yerin keluar dari kamar nya. Tiba dibawah untuk segera berangkat, Yerin di panggil oleh kakak nya.
"Yerin~ah?"
Yerin menoleh, menatap kakak nya yang beberapa hari ini sudah kembali berdekatan. "Ne?"
"Kamu mau berangkat langsung, ga sarapan?"
Yerin menggeleng. "Ani, aku ada sesuatu disekolah. Aku harus datang tepat waktu."
"Mau aku antar?"
"Aku pengen naik bus, kak. Ga perlu, makasih deh."
"Arraseo. Duit jajan udah ada?"
"Sudah."
"Kurang?"
"Engga, kak."
Jennie tersenyum hangat menatap si bungsu. Perhatian Jennie kali ini lebih dari sebelumnya.
"Kalo ada apa-apa telpon kak Jennie. Soal nya kak jisoo lagi Amada urusan sekolah."
"Ne, arraseo."
"Hati-hati dijalan."
Yerin mengangguk. Dia membungkuk kearah Jennie. Jennie menatap kepergian Yerin dengan tersenyum. "Rasa nya beda. Dulu dan saat ini."
"Jangan lupa, pakai jaket mu. Salju mungkin akan turun. Ini sudah bulan nya."
"Ne." Teriak yerin.
Yerin menghela nafas nya pelan. Ia melihat kearah langit. Cuaca benar-benar sejuk saat ini. Ia berjalan menjauh dari rumah untuk menuju ke halte.
Yerin berjalan menatap kearah depan terus. Mata teduh itu selalu menatap dengan datar setiap apa yang ia lihat.
Drttt...drtt...
Handphone Yerin bergetar di dalam saku seragam nya. Yerin segera mengecek nya. Ternyata...
"Taehyung"
Yerin tak menjawab panggilan tersebut. Ia langsung mematikan daya handphone miliknya dan menaruh handphone nya kembali.
Yerin memejamkan mata. Hari ini dia ga bisa berbicara dulu sama Taehyung. Dia pengen menenangkan hatinya saat ini. Yerin masih shock saat kejadian malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
someone's husband (Taerin)
Ficção AdolescenteBisa di bayangkan? Bagaimana jika seorang pria yang berumur kepala empat ini mencintai gadis cantik yang menduduki bangku sekolah pertama. Ya, itulah Kim Yerin. Gadis yang dicintai pria yang sudah menyandang gelar status kepala keluarga ini. Jung T...