Happy reading!!
"Mama?"
"Iya, sayang? Ada apa? Kamu mau makan?"
Terlihat gelengan kepala anak itu. "bukan itu. Papa tidak menelepon Taehyun? Papa tidak rindu Taehyun, kah?" Tanya nya dengan ekspresi sedih.
Wanita bernama Irene itu lantas memeluk anaknya. Ternyata bukan hanya dia saja yang menunggu kabar dari Taehyung, tapi juga anak nya. Irene tak bisa apa-apa sekarang, dia masih selalu menunggu kabar dari Taehyung seperti awal, namun sejak beberapa hari ini suami nya itu belum menghubungi nya, apa dia sibuk.
Irene berfikir positif dan tidak mencurigai suami nya itu. Mungkin memang Taehyung lagi banyak pekerjaan sehingga dia tidak bisa mengabari irene. Berkali-kali juga, Irene selalu menelpon Taehyung, tapi sang suami tidak mengangkat nya.
"Papa jahat, mah." Putra kecil itu terisak setelah dipeluk Irene.
"Papa sibuk, nak. Kamu harus mengerti." Kata Irene memberitahu agar anak nya bisa mengerti posisi papa nya yang sedang bekerja keras.
"Papa sesibuk apapun dia tak pernah lupa untuk menelpon, tapi sekarang?" Isak nya bahkan kali ini lebih kencang disertai dengan rengekan kecil.
"Taehyun~ah, papa bekerja buat siapa? Kalo bukan buat kamu dan mama, hmm?"
"Tapi, mah,"
"Kamu harus mengerti, sayang. Oke. Mungkin nanti jika pekerjaan papa sudah mulai senggang dia akan menelpon kita, ya? Kamu jangan sedih, my boy." Irene senantiasa selalu mengelus punggung anaknya yang masih terisak.
"Iya, Taehyun mengerti. Maafin Taehyun, mah."
"Tidak apa-apa, sayang. Sekarang kamu tidur ya."
"Iya, ma."
Irene mengangkat tubuh anaknya. Ia merenung sejenak sembari membawa anak nya menuju kamar. "Taehyung, kamu kenapa?" Batin nya.
Irene merasakan sesuatu yang aneh dari Taehyung. Entah, Irene selalu membuang fikiran negatif nya pada suaminya itu. Irene pernah menyangka Taehyung selingkuh dibelakang nya, tapi Irene selalu menepis fikiran itu, ia tahu Taehyung tidak akan mengkhianati nya sebagaimana ia dulu pernah berjanji didepan ribuan orang.
"Irene~ah, Saranghaeyo. Aku mencintaimu sampai mati. Aku berjanji akan setia seumur hidup ku pada mu. Sampai kematian menjemput kita berdua."
Irene yakin Taehyung setia pada nya. Irene yakin hal itu.
***Hari Sabtu seharusnya hari libur, tapi tidak bagi seorang yerin. Gadis itu harus masuk pagi-pagi buat karena ada praktek komputer. Ia mendegus, rasa nya malas sekali jika harus masuk sekolah. Ia ingin dirumah saja, apalagi rumah sepi dan Sem orang ga ada kecuali yang bekerja disini. Rasanya Yerin ingin bersama Taehyung.
Dengan wajah yang memelas serta mata yang masih dilanda ngantuk, Yerin dengan malas memakai baju seragam nya. Ia sesekali menguap. Ah, ketahui lah setelah telponan dari jam 8 sampai jam 10 malam, seharusnya Yerin menuruti Taehyung untuk tidur saat menyudahi panggilan, tanpa sepengetahuan Taehyung justru Yerin beralih membuka laptop dan tenang menonton drama sampai jam 2 pagi, dan kini jam menunjukkan pukul 05:25 yang seharusnya ia segera berangkat untuk tiba di sekolah Jan 06:00.
KAMU SEDANG MEMBACA
someone's husband (Taerin)
Teen FictionBisa di bayangkan? Bagaimana jika seorang pria yang berumur kepala empat ini mencintai gadis cantik yang menduduki bangku sekolah pertama. Ya, itulah Kim Yerin. Gadis yang dicintai pria yang sudah menyandang gelar status kepala keluarga ini. Jung T...