𝕭𝖆𝖇 5

9.3K 2.4K 172
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kru demi kru menaiki tangga, menghadapi apapun ketakutan terbesar mereka dan hanya segelintir yang kembali turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kru demi kru menaiki tangga, menghadapi apapun ketakutan terbesar mereka dan hanya segelintir yang kembali turun. Kebanyakan justru tidak ada kru yang turun sama sekali. Teriakan-teriakan para kontestan tersamarkan oleh riuh para penonton. Para penonton bersorak juga meringis keras sewaktu-waktu.

Ree ingin tertawa. 

Inikah penduduk Kota Ridealle yang sama dengan yang ia lihat tadi? Yang bahkan menyewa prajurit untuk mengamankan diri dari para kontraktor? Sekarang mereka bersorak lebih keras daripada para kontestan. Meski tidak semua dari penonton adalah penduduk Ridealle. Seperti para kontestan, penonton turnamen yang berusia lima ratus tahun ini berasal dari seluruh penjuru kontinen Pallaea.

"Berikutnya, saya dengan senang hati ingin memperkenalkan kepada saudara-saudara." Suara Madoff terdengar nyaring dengan magis pembesar suara. 

"Kru ini spesial karena pemimpinnya adalah Pangeran Pemberontak! Pangeran Judistia yang memberontak terhadap Ayahnya!!"

"Bajingan!" gertak Rangga di antara gigi-giginya.

"Kau memberitahunya?" bisik Ree.

Bima menggeleng. "Tiada dari kami yang memberitahunya. Tapi sepertinya tidak ada yang bisa dilewatkan oleh Madoff. Lagipula ia adalah buatan magis kuno."

"Kemudiann kru satu lagi adalah kruuuu PENYIHIR PUTIH!!"

Ree dapat merasakan banyak pasang mata mulai mendarat kepada kru mereka. Mata yang waswas, mata penuh kebencian, mata penuh ketertarikan, dan mata yang seakan mengatakan 'ini adalah kesempatan mereka'. Tentu bila mereka dapat membunuh Rangga dalam turnamen ini, mereka mungkin dapat dianugerahi hadiah oleh Raja Judistia.

"Ini yang diperingatkan Vadnya," bisik Lex. Sepertinya sebelum mengikuti turnamen mereka sudah sering berdebat tentang ini.

Aku memilih kru yang paling buruk, pikir Ree. 

Ree hanya berharap Madoff tidak mengungkap identitas Ree.

Rangga yang melangkah pertama kali menuju tangga di sebelah kiri. Seorang pria bertubuh besar menghalanginya. 

Turnamen Mentari | Seri 1 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang