"Selamat datang kembali para penonton! Selamat datang kepada pertandingan kedua Turnamen Mentari!"
Riuh sorak-sorai penonton mengisi dinding-dinding koloseum. Dari jauh kau akan terkesima terhadap antusiasme mereka. Namun bila kau adalah peserta yang berada di dalam arena, kau akan tahu bahwa nyatanya mereka bersorak menuntut pertarungan yang menyenangkan. Menuntut adanya tumpah darah.
Pasir-pasir koloseum pun bergidik mendengarnya. Matahari membakar semua orang yang berada di koloseum. Namun teriknya sang surya tidak mampu menahan kehausan penonton terhadap pertumpahan darah.
Sembari Madoff menjelaskan permainan kali itu, Ree mengedarkan pandangan mencari Xi.
Setiap kru sudah berada di arena, terbagi menjadi dua kubu berdasarkan tempat tinggal mereka di Koloseum. Delapan melawan tujuh.
"Poin setiap anggota akan dicatat dan diakumulasi untuk dihitung per kelompok. Poin ini didapatkan setiap kali seorang anggota membunuh anggota kru kubu lain. Tapi bila kau membunuh anggota kubumu sendiri, nilaimu akan jauh berkurang."
"Untuk membuat permainan lebih menarik, kami –maksudnya aku seorang diri, sudah menganalisis kemampuan setiap peserta kemudian memberikan poin kepada mereka. Berikut adalah list yang sudah kubuat."
Di sekeliling dinding koloseum, batas arena dan tempat duduk penonton, muncullah lima layar transparan besar, masing-masing menampilkan list nilai setiap orang. Nilai tertinggi didapati oleh Kai, 1,800 poin.
Untung dia berada di kubu yang sama.
Diikuti oleh seorang anggota kru Pandawa. Sebagian besar dari dua puluh nilai teratas terisi oleh Kru Penyihir Putih atau kru Pandawa. Ree membaca cepat setiap nilai itu, hingga Ia melihat nama pertama yang berasal dari kru mereka.
Rangga. Bernilai 545 poin, ia berada di urutan 47. Diikuti oleh nama Danum di urutan 53. Kemudian Lex, Ree, dan Bima –masing masing di urutan 61, 63, dan 84.
'Sial! Kita jauh sekali di bawah', kata Lex menggunakan saluran pikiran.
'Justru itu hal yang bagus', kata Danum, 'Kita tidak perlu terlalu khawatir orang menargetkan kita.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Turnamen Mentari | Seri 1 | END
FantasyDi dunia di mana kekuatan magis hanya didapatkan bila melakukan kontrak dengan para dewa, kedatangan Pemagis Murni, seorang yang memiliki magis tanpa kontrak sudah diramalkan. Karena kemampuannya sebagai Pemagis Murni, adik Ree diculik dan dipaksa m...