Mereka sudah kembali dalam kediaman kru. Danum, Bima, dan Lex dengan segera memasuki kamar mereka masing-masing dan tertidur. Namun terlalu banyak hal berputar dalam pikiran Ree sehingga ia merasa perlu untuk membuka anggur dari kabinet dapur.
Kini Ree duduk di balkoni, sebuah gelas berisikan cairan berwarna merah berada di tangannya. Ia masih memakai pakaian tempurnya.
Alkohol terlebih dahulu, baru mandi.
"Apa kau keberatan bila aku menemanimu?"
Ree memutar pandangannya ke arah ruangan. Rangga berdiri di pintu balkoni dengan sebuah gelas kosong di tangannya. Ia memakai tunik dan celana berwarna krem. Rambutnya basah karena habis keramas.
Sebagai balasan, Ree mencondongkan botol anggur ke arah Rangga. Pria itu mengambil botol itu dan menuangkan anggur ke dalam gelasnya. Masih dengan berdiri, Rangga meneguk cairan merah itu. Rasa hangat, manis bercampur pahit menyerbu tenggorokan kemudian dadanya.
"Kau menyelamatkanku."
"Sama-sama."
Mereka terdiam untuk beberapa saat, tersesat oleh pikiran masing-masing.
"Jadi dulu kau adalah pelayan istana?"
Ree hampir tersedak oleh anggur mendengar pertanyaan Rangga. Namun dengan kesusahan ia membuat kepalanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turnamen Mentari | Seri 1 | END
FantasiaDi dunia di mana kekuatan magis hanya didapatkan bila melakukan kontrak dengan para dewa, kedatangan Pemagis Murni, seorang yang memiliki magis tanpa kontrak sudah diramalkan. Karena kemampuannya sebagai Pemagis Murni, adik Ree diculik dan dipaksa m...