Ree langsung menyusuri bayangan pilar hingga sampai di lantai tiga puluh enam. Ia memunculkan diri tepat di depan pria yang bersimpuh itu.
Tepat menghadap Xi yang kaget melihat kemunculan Ree.
Ree hampir tidak bisa menenangkan beragam emosi yang menyambar dirinya melihat wajah teman lamanya. Teman yang ia kira telah mati. Ia kira selama ini Xi adalah boneka buatan Nareen. Tapi teriakan bayangan itu... tidak salah lagi, Xi masih hidup dalam tubuh itu– atau mungkin sebagian dari jiwa Xi.
"Xi," panggilnya dengan suara serak.
Ree meraba bayangan pemuda itu dan merasakan bayangan keji itu semakin kuat. Xi hendak memasuki benak Ree, berusaha mengendalikan tubuh Ree. Sama seperti Pembaca Pikiran, kini Xi hanya akan dapat melihat ruangan hitam saja. Dan pemandangan itu membuat Xi tersentak, kaget.
"Ini aku, Ree," Ree masih belum menyerah. Ia tidak mungkin salah mengenali teriakan temannya sendiri.
Ree dapat merasakan intensitas kekuatan Xi mereda sedikit.
Xi mengenalinya!
"Xi, kau masih ada di sana, kan?" Ree berharap Xi masih berada dalam tubuh itu. Xi yang ia kenal. Berharap ia masih hidup di suatu tempat di tubuh itu.
Xi hanya menelengkan kepala. Mata Ree mencari tanda-tanda pengenalan dari mata Xi. Ree hanya menemukan keraguan di mata gelapnya.
Sekali lagi Ree meraih bayangan Xi. Ia melawan kekuatan keji itu, berusaha mengusirnya dari bayangan Xi. Gadis itu membujuk dan membujuk untuk bayangan Xi berbicara padanya. Mengatakan pada bayangan Xi yang asli untuk melawan, untuk memberikan tanda-tanda kehidupan. Sedikit apapun.
ʀᴇᴇ... kata bayangan Xi.
Dan saat itulah Ree mengerti. Bayangan yang berteriak di malam hari itu... itu benar adalah bayangan Xi yang sebenarnya. Ia berteriak karena melihat perbuatan-perbuatan keji Nareen dan Rosea.
Ia meminta pertolongan pada Ree.
ʀᴇᴇ! Panggil bayangan asli Xi kembali.
ʙᴀʟɪᴋ ʟᴀɢɪ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴋᴀᴍɪ, ᴘᴀʀᴀ ʙᴀʏᴀɴɢᴀɴ.
ᴘᴀꜱᴛɪ ʟᴀɢᴜɴʏᴀ ᴍᴀꜱɪʜ ʙᴇʀᴍᴀɪɴ ʙʏ ᴛʜᴇ ᴘᴏɪɴᴛ ᴋᴀᴍᴜ ᴍᴇɴᴄᴀᴘᴀɪ ʙᴀɢɪᴀɴ ɪɴɪ ᴡᴋᴡᴋᴋᴡ.. ᴅɪʀᴇꜱᴀᴘɪ ᴀᴊᴀ ᴅᴜʟᴜ ʟᴀɢᴜɴʏᴀ. ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ʙᴇʀɪᴋᴜᴛɴʏᴀ ᴀᴋᴀɴ
ʟᴇʙɪʜ
ᴍᴇɴᴄᴇɴɢᴀɴɢᴋᴀɴ.
ꜱᴀʟᴀᴍ,
ᴘᴀʀᴀ ʙᴀʏᴀɴɢᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴋᴀᴜ ᴛᴀᴋᴜᴛɪ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turnamen Mentari | Seri 1 | END
FantasyDi dunia di mana kekuatan magis hanya didapatkan bila melakukan kontrak dengan para dewa, kedatangan Pemagis Murni, seorang yang memiliki magis tanpa kontrak sudah diramalkan. Karena kemampuannya sebagai Pemagis Murni, adik Ree diculik dan dipaksa m...