Prolog

23.1K 1.2K 73
                                    

Suara sorak-sorak ramai terdengar di tengah jalan yang dipadati oleh anak muda dan remaja. Para kerumunan tersebut tidak mempedulikan rasa dinginnya malam hari. Mereka berkumpul hanya untuk melihat sebuah balapan liar.

Dua orang gadis polos yang terlihat kebingungan tapi mencoba untuk terlihat biasa saja. Ini pertama kalinya bagi mereka datang ke tempat seperti ini. Karena desakan dari salah satunya yang tak lain adalah Clara.

"Ra, lo mau ngebunuh gue? Kenapa lo bawa gue kesini?" Gerutu Sera sahabat kecilnya. Yang ditanya hanya cengengesan.

"Gue penasaran ajah balapan liar itu kayak apa dan ternyata seru juga." Ucapnya terlihat senang. Sedangkan Sera dia memberikan ekspresi kebingungan dan takut. Sera dengan maunya diajak ke tempat ini oleh Clara dan mereka kabur. Setidaknya Clara yang kabur dari kerumunan para bodyguardnya.

Sera memandangi penampilan Clara yang menurutnya tidak cocok untuk dikenakan pada acara nonton balap liar. Dia berpakaian dengan imut sekali. Dia mengenakan hoodie berwarna kuning yang bergambar sebuah hewan lucu lengkap dengan telinganya.

 Dia mengenakan hoodie berwarna kuning yang bergambar sebuah hewan lucu lengkap dengan telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan kenapa lo pakek baju warna kuning?" Tanya Sera gemas. Sudah kabur dari para bodyguardnya malah memakai pakaian yang mencuri perhatian.

"Aku asal pakai tadi. Aku gak punya baju lagi yang model-model yang kayak gitu." Tunjuk Clara pada orang-orang di sekitarnya yang hanya berpakain hitam layaknya berandalan dan para wanitanya berpakaian cukup seksi.

Sera membuka mulutnya lebar-lebar. Gak punya baju katanya? Padahal koleksi bajunya udah seperti toko baju saja saking banyaknya. Sera dapat memaklumi Clara sering menggunakan dress. Ketimbang memakai celan jeans. Dan mana mungkin Clara berpakaian terbuka yang ada ketiga abangnya, ayahnya dan kakek buyutnya akan mengomelinya tanpa henti. She is Princess.

"Eh lihat itu ada yang tanding." Tunjuk Clara pada dua orang yang sedang duduk di motornya bersiap-siap untuk balapan sedangkan di tengah-tengahnya berdiri seorang wanita yang berpakaian seksi sambil memegang bendera.

Mata Clara tertuju pada laki-laki yang berjaket hitam yang belum memakai helmnya sambil menatap tajam ke depan. Dia terlihat keren dan cool. Sera mengikuti arah mata Clara dan memaklumi kenapa eskpresi Clara sampai seperti itu.

Clara merasa beruntung dia masih bisa melihat wajah cowok tersebut sebelum dia akhirnya memakai helmnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara merasa beruntung dia masih bisa melihat wajah cowok tersebut sebelum dia akhirnya memakai helmnya.

Si perempuan yang berdiri di tengah-tengah keduanya memberi aba-aba agar kedua peserta itu bersiap lalu perempuan tersebut mengangkat benderanya dan kedua pesertanya melesat dengan kencangnya.

Para penonton mulai bersorak untuk menyemangati jagoannya. Clara melihat pria yang bermotor merah dengan bangga. Pasalnya laki-laki tersebut memimpin pertandingan.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pertandingan di menangkan oleh motor berwarna merah. Clara bertepuk tangan untuknya. Sedangkan Sera yang berada di sampingnya panas dingin karena melihat nama seseorang yang menelponnya. Tante Syesil, bunda Clara.

Sera menepuk pundak Clara dengan panik dan menunjukan layar handphonenya.

"Kok lo bawa Hp sih?" Protes Clara.

Sera memukul Clara dengan gemas. "Kalau gue gak bawa Hp, kita pulangnya gimana? Kalau kenapa-kenapa di jalan bagaimana?" Tanya Sera berteriak.

Clara dengan sikap tenangnya berucap. "Lo tahu, di hp lo ada pelacaknya." Ucap Clara santai.

Sera memberikan ekspresi kaget dan tidak percaya. Hpnya ini memang pemberian tante Syesil tapi Sera tidak habis pikir kenapa harus diletakan alat pelacak.

Mengerti ekspresi Sera, Clara berujar. "Biar gue kalau hilang dan ternyata gue lagi sama lo jadi orang rumah gampang nemuin gue." Clara berkata dengan riangnya sepertinya dia tidak ingat kalau mereka berdua ditangkap yang ada mereka dapat hukuman.

Sera hanya mampu menelan ludahnya dengan sulit. "Serem amat sahabatan sama lo Ra." Ucapnya terlihat sedih.

Clara tertawa mendengarnya dan merangkul Sera. "Tenang ajah lo gak bakalan di marahi yang ada gue yang di marahi."

"Polisi. Polisi." Teriak salah satu penonton.

Tanpa di komando lagi para penonton dan pemain berhamburan ke segala penjuru arah tidak tentu semuanya kocar- kacir. Ada yang sampai membentur Clara dan Sera. Sera dan Clara masih sempat melihat orang-orang yang datang dengan 3 mobil. Mereka keluar dengan pakaian serba hitam.

Para penonton berpikir kalau mereka adalah polisi yang sedang menyamar menjadi preman padahal mereka adalah bodyguard yang di utus untuk mencari Clara.

"Nah sekarang kita main kejar-kejaran." Ucap Clara sambil menarik tangan Sera.

Setelah cukup lama berlari. Clara dan Sera berpencar. Clara ke barat Sera ke timur tapi untungnya para bodyguardnya mengikuti Sera. Ada untungnya Sera membawa handphonenya. Pikir Clara.

Clara behenti berlari dia menekuk tubuhnya dengan tangannya sebagai penyangga di lututnya. Dia mengatur nafasnya yang terengah-engah. Ini menyenangkan tapi melelahkan. Clara duduk di pingir jalan. Mengistirahatkan tubuhnya dan mengatur nafasnya agak normal kembali.

Motor merah yang mengikuti balap tadi melewati Clara begitu saja. Tapi, tanpa diduga motor tersebut berbalik dan berhenti tempat di depan Clara.

"Naik." Perintahnya.
Sedangkan Clara masih belum sadar. Pengendara motor tersebut menjulurkan tangannya dan sekali lagi memerintahkan Clara untuk segera naik.

Clara menerima uluran tangan tersebut dan naik di belakang laki-laki tersebut.

"Pegangan." Ucapnya.

Clara bingung dia harus memegang dimana apa di pundaknya atau hanya memegang jaketnya. Waktu Clara masih bingung. Laki-laki tersebut menarik kedua tangan Clara untuk memeluknya. Bahkan laki-laki tersebut mengeratkan sendiri pelukan Clara yang ada di perutnya.

Clara tersipu, untuk pertama kalinya Clara merasakan detak jantungnya berdegup kencang dengan aneh.

❤❤❤

Huhuy Up juga😄

Ok, di prolog aku udah kasih castnya. Cantik banget Clara😍 tahu kan siapa dia?:)

Semoga suka❤

Jangan lupa Vote dan comentnya.

Jadi mungkin belum ada yang tahu, ini sekuel cerita dari The Beautiful CEO. Cerita anaknya Syesil dan Chandra si bungsu Clara.

Sumenep, 21 Mei 2020 13:30 WIB

The Beautiful Youngest SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang