Nuca membawa Clara kembali ke kelasnya. Di berlawanan arah ada Intan dan dua anak buahnya yang berjalan menuju Clara dan Nuca. Clara melihat pada Nuca yang terus berjalan. Clara jadi teringat ucapan Sera yang mengatakan Intan sedang mencari Nuca.
Intan tersenyum karena bisa bertemu dengan Nuca di koridor sekolah. Intan berhenti dan menghadang Nuca dan Clara.
"Hai Nuca." Sapa Intan dengan anggun. Dia hanya tersenyum pada Clara lalu senyuman Intan pudar karena melihat tangan Nuca yang masih memegang tangan Clara.
"Sorry gue lagi buru-buru. Nanti ajah perkenalannya." Ucap Nuca sambil berjalan menerobos Intan dan dua temannya dengan tidak melepas gemgaman tangannya.
Clara tersenyum pada Nuca. Sepertinya Nuca tidak akan goyah meskipun Intan sekalipun yang mendekatinya.
Sedangkan Intan untuk yang kedua kalinya ada murid yang mengabaikannya. Intan berdiri sambil bersedekap melihat Nuca yang menarik tangan Clara.
"Sombong juga itu anak baru." Ucap Sani yang berdiri di sebelah kanannya.
"Maklum dia anak baru belum tahu siapa Intan." Ucap Mila teman Intan yang berdiri di sebelah kirinya.
Intan tidak berkomentar apapun dia hanya tersenyum melihat Nuca. Ternyata Nuca lebih tampan dari video yang sedang viral saat ini. Nuca lebih keren dan lebih dingin dari perkiraan Intan. Tapi itu yang membuat Intan tertarik dengan Nuca. Kenapa Nuca baru pindah dari sekolah ini bisa jadi sekarang dia sudah berpacaran dengan Nuca.
"Ayo ke kelas." Ucap Intan dengan anggun dan tetap terlihat cuek. Kedua dayangnya pun mengikuti langkah Intan di sampingnya.
Ketika jam pulang Calvin sudah menunggu Clara pulang. Setelah guru yang mengajar kelas Clara keluar Calvin langsung masuk. Dia ingin bergegas karena ingin mengajak adiknya, Clara pulang bersama.
"Pulang sama abang." Ucap Clavin yang terdengar seperti sebuah perintah ketimbang sebuah ajakan. Calvin mendelik kesal pada Nuca yang sedang memasukan bukunya ke dalam tasnya. Cuek saja dengan kehadiran Calvin.
Hal yang membuat ruangan kelas terdiam karena tiba-tiba adanya Intan di kelas Clara. Intan melihat ke segala penjuru kelas dan akhirnya menemukan sosok yang dicarinya Nuca yang ternyata satu bangku dengan Clara.
Sedangkan Calvin langsung menarik tangan Clara untuk segera keluar dari kelas Clara. "Bisa minggir gak Lo ngehalangin jalan orang yang mau lewat." Ketus Nuca pada Intan karena Intan berdiri di tengah pintu.
Tanpa berkata apapun Intan memberi jalan untuk Calvin. Calvin adalah orang pertama yang cuek akan kehadiran Intan. Tapi Intan tidak tertarik dengan Calvin dia lebih tertarik pada orang kedua yang cuek dengannya yaitu Nuca.
Dan lagian jika Intan segera memberi jalan pada Calvin maka Clara akan segera pergi dari kelasnya.
Nuca ternyata berjalan di belakang Calvin dan Clara. "Gue mau lewat juga." Ucap Nuca pada Intan.
"Kita belum kenalan." Ucap Intan. "Gue Intan." Ucap Intan sambil menyodorkan tangannya untuk bisa bersalaman dengan Nuca. Nuca hanya mengamati tangan Intan tidak berniat untuk menerima uluran tangannya.
Teman-teman kelas Nuca mengamati setiap adegan yang akan terjadi pada Intan dan Nuca.
Nuca melihat Intan yang sedang tersenyum padanya tapi Nuca tidak membalas senyumannya. Menurutnya Intan tidak jauh berbeda dengan Marsha. Dan Nuca tidak menyukai cewek yang seperti Intan ataupun Marsha. Padahal ini baru pertemuan kedua Nuca dengan Intan.
"Nuca." Ucap Nuca singkat tanpa menerima uluran tangan Intan dan pergi begitu saja meninggalkan Intan.
Nuca mengikuti Clara yang berjalan di depannya dengan Calvin yang menarik tangan Clara. Nuca menarik sudut bibirnya. Nuca berpikir Clara ada sisi penurutnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Youngest Sister
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA! SEQUEL THE BEAUTIFUL CEO (CERITA PUTRI BUNGSU SYESIL DAN CHANDRA) #2 acak (23 Juni 2020) #1 ceritapendek (08 Oktober 2020) Adinda Pradipta Clara Wijaya putri bungsu dari seorang artis ternama dan bermulti talenta Pradipta C...