Bab 24 : Jangan Terlalu Berharap

6K 739 53
                                    

Clara menunggu di depan gerbang sekolah dengan kaki yang dia hentak-hentakan dengan ringan. Dia sedang menunggu jemputan. Kali ini jemputannya begitu spesial karena yang menjemput hari ini adalah kakak keduanya yaitu Sean sang artis super stars.

"Lo seneng banget nunggu jemputan Ra... emang siapa yang mau jemput lo?" Tanya Sera yang melihat Clara dari tadi senyum-senyum sendiri.

"Biar gue tebak. Pasti salah satu dari abang kembar lo."

"Pinter sekali." Ucap Clara menepuk bahu Sera dengan cukup keras membuat Sera mengaduh kesakitan.

Calvin datang dengan motornya. "Belum di jemput Ra?" Tanya Calvin.

Clara menggeleng dengan tersenyum. Membuat Calvin menyatukan kedua alisnya heran. Ada apa dengan adiknya itu. Kenapa sepertinya senang sekali.
Sebuah mobil hitam dengan plat nomer yang sudah mereka kenali datang. Seketika Calvin mengerti siapa yang menjemput Clara.

Sean keluar dari mobilnya dengan menggunakan kacamata dan tersenyum melihat pada Clara. Bukan hanya Clara yang tersenyum tapi juga Sera.

"Ganteng banget sih Kak Sean." Ujar Sera tanpa sadar. Membuat Calvin menggelengkan kepalanya. Perempuan mana yang tidak suka dengan kakak kembarnya. Sudah ganteng murah senyum dan ramah. Akan berbeda dengan kakak sulungnya yang 180 derajat berbeda dengan Sean.

Meskipun pakaian yang di gunakan Sean saat ini terlihat sederhana tapi kalau di total dari atas sampai bawah bisa mencapai puluhan juta. Gelang merah yang dia gunakan saat ini harganya jutaan. Tapi itu semua tergantung dari siapa yang memakai juga sih.

Sean membuka kacamatanya dan berucap. "Udah pulang dari tadi?" Tanyanya berjalan mendekati Clara.

"10 menitan Clara nunggunya."

Sean juga menyapa Sera dan mengacak rambut Sera. Yang mampu membuat Sera tersenyum merona. Siapa yang tidak senang di acak rambutnya oleh artis ganteng bermulti talenta bernama Pradipta Sean Wijaya. Seorang aktor dan penyanyi yang masuk ke dalam majalah top ten artis tingkat Asia.

Sean lalu melihat pada Calvin dan saling memberi salam dengan tinjuan kecil. "Kamu mau langsung pulang apa masih mau main?" Tanya Sean pada Clavin.

"Mau main dulu." Jawab Calvin. "Tumben kak Sean yang jemput?" Tanya Calvin penasaran.

"Gak tahu." Ucap Sean sambil mengedikan kedua bahunya. "Tanya sama Clara, dia katanya mau minta sesuatu sama kakak."

"Minta apa?" Tanya Sera dan Calvin kompak.

"Ada ajah. Nanti Clara kasih tahu di mobil. Pokoknya Kak Sean lakuin apa yang Clara perintah yaa." Pinta Clara dengan suara yang di buat manja dan semanis mungkin agar bisa meluluhkan hati kakaknya.

"Laksanakan tuan putri." Ucap Sean tanpa ragu.

"Minta apa Ra kok gue penasaran." Tanya Sera berharap Clara segera memberi tahu rencana apa yang akan dilakukan Clara. Padahal tadi pagi wajah Clara di tekuk karena melihat tingkah Nuca yang mencurigakan.

"Kan udah dibilangin. Kasih tahunya nanti di mobil." Clara berkata dengan sedikit kesal.

"Jangan aneh-aneh Ra." Tegur Calvin.

"Ih abang! Negatif terus sama Clara. Lagian ada kak Sean yang yang jagain Clara." Kata Clara sambil mengalungkan tangannya pada lengan Sean.

"Oh ya, jangan malam-malam yaa... nanti ada acara kumpul. Mau ngebahas lamaran Kak Juna."

"Kak Juna mau nikah?" Tanya mereka bertiga kompak.

"Sepertinya begitu." Ucap Sean tersenyum dengan mengangkat satu alisnya yang membuat kesan manis pada Sean.

The Beautiful Youngest SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang