Annoying Coach (Akhir)

563 25 0
                                    

Putri Laut gen 5 💙 🌊
Irene 45' F, Nira 45' F, Nabila 45' F,...

Nabila 45' F
Posdim?

Irene 45' F
Otw

Coach Safa
Ayo, dek
Nggak usah pake naik kereta kencenanya Nyi Roro lho ya?

Viony 45' E
Wkwkwk, Iya bang
Lagi parkirin motor ini sama Lita

Otw masuk sama @Nira 45' F

*****

   "Eh, Bintang! Lama nggak ketemu!" Sapaku saat bertemu Bintang, teman lamaku dengan Nira saat di SMP. "Wuih! Apa kabar?" Tanya Bintang menjabat tanganku lalu menabrakkan bahu kami bergantian, begitu pula dengan Nira.

   "Baik," jawabku, Nira hanya mengangguk. "Masih langgeng sama Anang?" Tanya Bintang dengan senyum khasnya. "Oh, ya, jelas!" Jawab Nira semangat. "Beneran nggak nyangka! Ternyata kalian anak paskib, ini Nira juga, jadi dantonnya malahan."

Kami tertawa, mulai bercerita masa-masa saat SMP. "Bin, mau ambil minum lagi nih. Mau nitip?" Tawar Nira, kami mengangguk. Aku kembali berbincang, menghabiskan sesi istirahat acara latihan gabungan dengan SMA Hang Tuah.

*****

  "Sabar, tahan emosi. Natep Fatehanya biasa aja, Sat. Kaya orang kebakaran jenggot." Aku melirik sekilas Safa, senior yang sebaya denganku di pendidikan. "Emosi apaan, cuma nggak suka aja sama sifatnya Fateha yang kelihatan kaya kecentilan gitu."

Safa malah tertawa, "Kecentilan apanya? Nggak lihat apa? Tadi mereka salaman kaya temen lama baru ketemu lagi, lagian 'kan ada Nira juga yang lagi ngambil air minum. Tuh lihat! Mereka ngobrol ber-3 lagi." Aku berdecak lalu pergi menghampiri Setya, menanyakan latihan gabungan selanjutnya.

   "Setya!" Sapaku. Kami berjabatan tangan lalu duduk di salah satu kursi di dekat lapangan latihan ini. "Eh, bulan depan gantian, ya? Kita-" Aku sudah tak mendengarkan perkataan Setya saat menatap Fateha tertawa lebar dengan tangan Bintang mengelus puncak kelapa Fateha.

   "Heh! Denger nggak? Oh, lagi lihat Bintang sama Fateha, ya? Ada apa emangnya? Kok serius amat? Santai aja, mereka 'kan temen se-SMP sama Nira juga. Bahkan mereka itu adik kelasku dulu." Aku diam gak menyahut, "Sok tau kamu," kataku masih menatap mereka. "Udahlah nanti kita bahas di grup coach aja."

*****

Beberapa minggu kemudian...

Latihan paskib hari ini akan dimulai pukul 4 sore. Fateha dengan seragam karatenya bergegas berganti menjadi seragam olahraga. Selesai mengganti seragam, seperti biasa Fateha berkumpul dengan teman-teman sepletonnya untuk berkumpul.

   "Eh, Teh, kok kamu kelihatan pucet gitu sih?" Tanya Nira memandangi teman seperjuangannya yang sedang mengganti sepatu pantofelnya dengan sepatu olahraga. "Emang iya? Enggak sih, biasa aja," jawab Fateha sekenanya, walau ia sedikit membenarkan dalam hati.

   "Mending kamu istirahat aja, pasti gara-gara kecapekan. 'Kan kamu habis ini ada lomba karate." Saran Nira yang ditolak mentah-mentah oleh Fateha. "Nggak usah, aku gak papa kok." Tolaknya. Nira masih menatap cemas Fateha lalu tersenyum menggandeng Fateha menuju ke lapangan.

Terik matahari sore malah membuat para pasukan putri laut ini terbakar semangatnya. Tak terkecuali Fateha yang masih dengan wajah seriusnya dan sedikit senyuman tipisnya melakukan latihan defile per banjar.

• Short Story •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang