Part 40 (sakit)

288 18 0
                                    

Happy reading ❤️

"Chia,bangun dong handphone kamu bunyi, kamu ga denger"Oma sibuk mengetuk pintu kamar chia
Sedari tadi handphone cucunya itu berbunyi.
Tidak ada sautan apapun dari dalam kamar chia.
Karena sudah jengah Oma mengambil kunci cadangan di laci meja lalu membuka pintu kamar chia.
Oma terkejut melihat chia yang menggigil hebat menahan rasa dingin di tubuhnya.
Dengan cepat Oma memegang jidat nya untuk memastikan apa dia demam.
Benar saja suhu tubuh gadis itu sangat panas
Oma menepuk pelan pipi chia guna untuk membangun kan chia yang tertidur tapi nihil chia tidak kunjung bangun
Hingga tanpa berfikir lama dia memanggil suami nya yang sedang sarapan di meja makan.
Tidak membutuhkan waktu lama opa chia tiba di kamar cucunya
Karena opa chia seorang dokter tanpa berfikir lama opa chia bisa memastikan bahwa cucunya sedang dehidrasi kekurangan cairan mineral dalam tubuhnya ditambah dengan daya tahan tubuh yang melemah.

"Gimana mas,chia gak kenapa kenapa kan"Oma yang menahan rasa khawatir terhadap cucu nya.

"Dia cuma dehidrasi, hingga pingsan,aku telpon rumah sakit dulu biar bawain infus kesini"ucap opa lalu keluar dengan tangan mengetik handphone dan menempelkan di kuping nya.
Saat opa chia keluar tiba tiba handphone chia berbunyi kembali hingga Oma yang mendengar nya Langung mengangkat panggilan telepon itu.
Dilayar telfon terlihat nomor yang tidak di kenal.

"Hallo,chia lo sakit ya, perasaan gw gak enak"tanya Zio dengan to the poin tanpa mengetahui siapa yang mengangkat telfon itu.
Ntah kenapa dari kemarin chia selalu memenuhi pikiran Zio.
Zio sendiri merasakan hal aneh terhadap dirinya yang terlalu memikirkan chia hari ini.

"Halo,iya chia lagi sakit ini Oma nya chia"jawab Oma dengan lembut serta suara khas lansia.

"Em,maaf oma Zio ga tau"Zio yang kaget mendengar suara lansia di telfon nya dengan nada lembut

"Gak papa,oiya ada yang perlu Oma sampaikan sama chia"ucap Oma bertanya kepada zio.

"Gak ada kok Oma,zio mau jenguk chia boleh"tanya Zio di telfon.

"Boleh dong"

"Makasih,Oma kalau gitu Zio tutup dulu ya, assalamualaikum"ucap Zio mendengar jawaban dari Oma dia langsung mematikan panggilan nya.
Zio memasuki kan handphone ke dalam kantong lalu menaiki motor nya menuju rumah chia.

Skip...

Pukul sudah menunjukkan pukul 10 pagi dan zio baru saja sampai di rumah chia.
Dia memencet bel rumah,dan tidak membutuhkan waktu lama Oma chia keluar dari dalam rumah.

"Assalamualaikum Oma"ucap Zio sambil menyalami Oma

"Waalaikumsalam salam,kamu yang kemarin nganter chia pulang kan"tanya Oma untuk memastikan bahwa Zio yang telah mengantar chia pulang dengan keadaan tertidur.
Bahkan Oma ingat jelas Zio yang telah membawa chia ke dalam kamar nya.

"Iya oma"ucapnya seraya seyum khas Zio.

"Kalau gitu masuk,chia lagi dikamar"ucap Oma kepada zio

Sementara Oma membuatkan minum untuk Zio,dan zio telah menjenguk chia ke dalam kamarnya.
Zio membuka gagang pintu dengan pelan
Sontak kaget dengan chia yang bertanya lumayan parah hingga harus di infus.
Zio melangkah kan kaki menuju ranjang chia dan melihat sosok mungil yang biasanya galak jutek sekarang berbaring tidak berdaya serta wajah yang sangat pucat.
Seolah ada yang mendorong hati nya untuk membelai tangan gadis itu.
Zio mengambil tangan chia lalu digenggam seolah takut kehilangan.

"Mulai saat ini,gw janji gak akan biarin Lo sakit lagi chia,karna mulai saat ini gw bakal selalu jagain Lo"

Dari balik pintu Oma chia melihat bagaimana perilaku Zio kepada cucunya.
Yang cukup membuat nya tidak percaya
Bahwa chia yang selama ini tidak pernah memiliki teman laki laki sekarang bahkan lebih dari seorang teman,dan Oma yakin kalau Zio bukan lah seseorang yang berprilaku buruk.

Skip...

Sudah hampir 2 jam Zio di kamar chia masih dengan menggenggam tangan chia yang di infus serta memperhatikan wajah pucat gadis itu.
Hingga tiba tiba saja gadis itu menggerakkan kecil tangan nya.
Serta membuka perlahan mata nya.
Seolah terkejut chia melihat sosok Zio yang memegang tangan nya serta tatapan mata yang tak terlepas dari wajah nya sontak saja pandangan mereka bertemu.
Dengan seketika degup jantung chia kembali berdetak tidak teratur
Iya,dia gugup dengan tatapan mata Zio yang penuh arti.
Seolah ingin bertanya namun menggerakkan badan nya saja chia amat sangat lemas.

"Udh jangan di paksain,Lo masih lemah"ucap Zio dengan lembut serta menatap manik mata chia.

"Gw,kenapa"tanya nya lirih

"Lo,sakit dan ini untuk terakhir kali nya"ucap Zio dengan spontan

"Maksud Lo"tanya chia bingung

"Udh,jangan di bahas,mendingan lo istirahat"ucapnya lembut

"Zio,gw boleh minta tolong"ucap chia masih dengan nada khas orang sakit.

"Apa"

"Ambilin,gelang yang ada di kotak perhiasan gw di meja itu"tunjuk chia kepada meja rias di depan ranjang nya
Zio bangkit dari tempat duduknya dan mengambil barang yang di ingin kan chia.

"Ini"tanya Zio sambil memperlihatkan gelang yang berlogo singa berwarna hitam itu.

"Iya"ucap chia

"Nih"

"Makasih"

"Emang ini gelang siapa"tanya Zio kepada chia.
Sekilas Zio merasa mengenali gelang itu,tapi mungkin hanya perasaan nya.

"Gw kangen"ucap chia lirih dengan nada yang sangat mendalam seolah menusuk hati Zio.
Chia menunduk dan menyembunyikan air matanya.
Zio peka dengan keadaan mungkin dia harus menguatkan hati chia agar tidak sedih lagi.

"Kangen"tanya Zio.

"Iya,sama pangeran bubble tea gw"sautnya dengan senyum getir
Seolah semakin membuat hati Zio tertusuk.

"Lo bilang,Lo bakal balik nemuin gw di taman,ini udh 13 tahun tapi Lo gak balik juga"chia bergumam sendiri kepada gelang yang di pegang nya
Dan tanpa aba aba air mata meluncurkan di pipi mulus gadis itu.

"Gw yakin Lo bakal Dateng,gw yakin Lo bakal nemuin gw,karna Lo sayang sama gw,karna gw princess kecil Lo,dan Lo cinta sama gw kan"ucao chia dengan monolog kepada gelang dihadapan nya.
Lagi lagi hati zio meringis sakit mendengar perkataan chia.

"Gw bakal tunggu Lo,sampai kapan pun"ucap chia lalu memeluk gelang itu dan menggenggam nya

"Tapi gw yang sayang sama Lo chia,bukan sosok yang Lo tunggu itu"batin nya sakit mendengar perkataan chia

Chia menangis pelan seolah sadar dengan keadaan dengan itu dia menahan tangis nya.
Lagi lagi Zio peka dan langsung memeluk tubuh gadis itu.

"Nangis aja chia,gw bakal ada buat Lo"ucapnya dengan membelai rambut gadis itu

Chia mendogak dan melihat wajah zio sampai akhirnya

"Makasih ya Zio"ucapnya lalu membalas pelukan Zio

"Sama sama"

"Zio,kenapa Lo baik sama gw"tanya chia dengan masih memeluk Zio.

"Karena gw sayang sama Lo chia"ucap spontan Zio lalu mengecup puncak kepala Zio.
Dan tiba tiba saja mendengar perkataan Zio chia mematung,ada yang aneh dengan perasan nya,kenapa ucapan Zio sangat hangat di hatinya.
Berbeda dengan ucapan laki laki yang mendekati nya sebelum nya

"Taapi,gw....."ucap hati chia yang hanya bisa bergeming

Heyoooooo pasti kalian lagi gabut kan
Hehe:v
Oiya
JANGAN LUPA VOTE PLISSSSSSSSS (^^)

RHMPRK 🖤

12-APRL-2002

KENZIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang