Arka mengajak Ola untuk pergi ke markas The Black Power, namun sebelum itu Arka meminta tolong kepada Ola agar wanita itu mau ikut dengan nya kerumah, sebab tadi saat Arka sedang menunggu Ola tiba tiba mama nya telfon dan menyuruh nya pulang karena sang papa yang baru pulang.
Ola pun yang mendengar alasan arka dengan senang hati mengantar cowok yang suka berdebat dengan nya, kerumah nya walaupun Ola merasa malu dan tak enak hati ketika Arka mengajak nya, namun mau bagaimana lagi.
Setelah menempuh waktu beberapa menit akhir nya Ola dan Arka telah sampai di rumah Arka, bukan rumah lebih tepat nya Mension karena terlihat bak istana.
Mereka berdua turun dari motor, Arka berjalan dengan santai nya namun tidak dengan Ola yang gugup dan takut.
"Udah Sans aja kali Mak bapak gue gak gigit lo," tutur Arka karena melihat kegelisahan di raut wajah Ola.
"Ola gak takut," Balas Ola dengan polos nya, sedangkan arka hanya menggidikan bahu nya lalu berjalan kearah pintu di ikuti Ola yang berada di belakang nya.
Arka yang melihat Ola di belakang pun segera menarik Ola untuk berada di samping nya sedangkan Ola hanya pasrah di tarik oleh arka.
"Lo bukan babu gue, tapi lo sahabat gue jadi jalan di samping gue," Ucap Arka dengan tegas, Ola pun mengangguk saja karena jika arka sudah berbicara tegas tanda nya dia sedang serius.
"Assalamualaikum." Ucap Arka dan Ola secara bersamaan setelah mereka memasuki mansion.
"Waalaikumsalam," balas kedua orang paruh baya yang Ola yakini itu orang tua Arka, namun Ola merasa ada yang janggal dengan pria paruh baya yang terlihat gagah dan tampan itu.
"Eh anak mama udah pulang sini," ajak sang wanita yang di sambut anggukan oleh Arka.
"Loh ini siapa ka?" Tanya seorang pria.
"Sahabat Arka, namanya Ola," Balas Arka dengan datar, sedang kan Ola yang melihat perubahan Arka pun terlihat bingung namun Ola tak mau mencampuri urusan Arka.
"Kenalin om nama saya Ola," Ola memperkenalkan diri agar suasana tidak begitu canggung, seakan mengerti orang tua Arka pun tersenyum dan membalasnya.
"Oh kamu Ola kenalin nama saya lita mama Arka," Ucap wanita paruh baya yang masih terlihat muda.
"Iyh, Tante salam kenal," balas Ola dengan tersenyum.
"Dan kenalin nak ini suami saya, Vian nama nya," lanjut nya memperkenalkan pria paruh baya yang terlihat tegas, Ola pun mengangguk sambil tersenyum sedangkan pria yang bernama damar tersenyum tulus, membuat Arka dan kita selaku mama Arka tertegun dengan senyum itu.
"Yaudah daripada canggung gini, mendingan kita ke meja makan dan makan bareng yah," ajak lita.
"Dan kamu panggil saya mama yah nak," lanjut lita memandang Ola penuh harap, Ola pun tersenyum lalu mengangguk mantap.
Mereka berempat berjalan menuju meja makan, sebenar nya Arka sangat malas namun karena ada Ola mau tidak mau Arka mengikuti mama dan papa nya.
Setelah makan tak terasa waktu sudah hampir sore, arka dan Ola pun segera pergi untuk menuju ke markas, karena mereka sudah meninggal kan markas selama beberapa jam.
Mereka berdua telah sampai di markas The Black Power, baru saja memasuki markas Arka langsung di tatap tajam oleh inti geng The Black Power termasuk Galaksi.
"Darimana?" Tanya Galaksi dengan dingin, membuat Arka merinding sedangkan Ola mengerjap ngerjapkan mata nya polos.
"Dari rumah gue bos," cicit Arka sambil menunduk, sungguh Arka lebih baik melawan 5 preman daripada melawan singa ngamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI {TBP#1} (END)
Teen FictionThe Black Power Series 1 Ini hanya kisah sederhana yang menceritakan tentang seorang ketua geng yang jatuh cinta terhadap gadis polos ini cerita dari seorang yang bernama Galaksi Angkasa, yang memiliki sifat dingin, plin plan, lembut dan banyak lagi...