G A L A K S I : 14

12.2K 612 19
                                    

Seorang laki laki dan perempuan paruh baya sedang duduk di sebuah bangku taman, suasana hening membuat nya menjadi canggung.

Tak lama pria paruh baya memulai obrolan nya. "Saya mau bicara penting sama kamu tentang 'dia' ," wanita paruh baya yang mendengar pun menatap pria paruh baya tersebut dengan tanda tanya.

"Maksud kamu apa?, Kamu udah ketemu sama dia?" tanya wanita yang masih terlihat muda, dengan nada penasaran.

"Iyh, kemarin aku ngerasain ada yang aneh ketika Deket sama dia, tapi aku gak yakin maka nya aku bicarakan ini sama kamu, siapa tau aja itu beneran dia, kalau bener itu emang dia yang kita cari, kita harus ngelakuin sesuatu supaya dia bahagia dan juga buat Nebus kesalahan kita yang sangat fatal," pria paruh baya itu menitihkan air mata nya, kala mengingat kejadian masa lalu yang menyakitkan.

"Yah, kamu bener tapi apa kamu bener bener yakin?" Pria itu mengangguk.

"Aku yakin, karena ikatan itu sangat kuat, walaupun awal nya aku ragu, tapi setelah aku fikir kayak nya emang itu dia," wanita itu mengangguk lalu menatap pria itu.

"Punya foto nya gak kamu?" Tanpa membalas pria itu langsung mengeluarkan selembar foto.

Wanita itu memandangi nya dengan mata yang berkaca-kaca ada tatapan kerinduan di mata wanita itu.

"Okey, nanti kita test aja gimana?" pria itu membalas nya dengan gelengan membuat wanita paruh baya bingung.

Pria itu yang mengerti kebingungan dari sang wanita melanjutkan ucapan nya. "Kalau kita mau test, tunggu waktu yang tepat, kita juga harus tata masa depan nya. Karena aku punya feeling dia bakalan dalam keadaan rapuh kita harus datang ketika dia benar benar rapuh." Wanita itu paham lalu meminta ijin untuk balik ke rumah nya.

"Aku paham kalau begitu aku pulang dulu, takut ada yang curiga dan kabari aku kalau dapat informasi lagi" setelah melihat anggukan dari pria itu, wanita paruh baya tersebut meninggalkan pria paruh baya yang tadi bicara dengan nya.

Tak lama setelah itu pria paruh baya pun beranjak dari duduk nya, lalu memutuskan untuk pulang, meninggalkan banyak teka teki.

Sedangkan di tempat lain, Galaksi sedang menunggu Ola di halaman mension Ola.

Setelah menunggu lumayan lama, Ola pun keluar dari dalam mension dengan pakaian simple yaitu jaket di sertai kaos berwarna putih, celana jeans hitam dan sobek di bagian lutut nya, rambut bergelombang pada bagian bawah nya dan berwarna pirang, juga menggunakan sepatu sepatu berwarna putih, jangan lupa kan muka tanpa polesan make up menambah kecantikan pada diri gadis itu, bukan hanya soal penampilan namun juga hati dari gadis itu yang sangat baik.

Gadis itu yang tak lain adalah Ola, melangkah kan kaki nya ke arah seorang pria tampan yang sedang duduk di motor nya dan juga kacamata yang sedang bertengger di hidung mancung nya, menambahkan kadar kegantengan pria itu yang tak lain adalah Galaksi.

"Ayok, katanya mau pergi," Galaksi tersadar dari lamunan nya lalu menatap gadis di depan nya sambil tersenyum.

"Okey, yuk udah siap kan?" Ola mengangguk sebagai jawaban nya.

Ola menaiki motor sport berwarna hitam itu, lalu motor itu melesat pergi dari mansion dan membelah jalanan ibu kota.

"Laksi, janji sama Ola gak akan ninggalin Ola," Ola mendekatkan wajah nya pada telinga Galaksi.

Galaksi yang mendengar ucapan Ola tersenyum lalu membalas nya. "Laksi gak bisa janji Ola, tapi Ola tau sendiri kan kalau hubungan kita baru berjalan beberapa hari masak iyh udah putus aja kan gak lucu Ola," Ola tersenyum mendengar penuturan Galaksi.

"Di dunia ini gak ada yang gak mungkin laksi, semua yang kita anggap gak ada aja tiba tiba jadi ada, jadi jangan menganggap semua nya mudah karena sebenar nya semua nya itu sulit untuk di gapai. Begitupun dengan hubungan mau kita baru bangun sebuah hubungan atau mau kita udah lama bangun sebuah hubungan namun akan tetap sama yaitu masalah, masalah yang akan datang jadi laksi gak boleh menganggap mudah tentang hubungan kita yang baru berjalan beberapa hari, malahan hubungan yang baru berjalan itu rentang akan masalah." Galaksi tersenyum mendengar penuturan Ola, Ola itu pintar meskipun dia gadis yang polos tapi Ola mengerti kapan Ola bersifat polos dan kapan dia bersifat dewasa.

GALAKSI {TBP#1} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang