Galaksi sedang berada di mension milik keluarga Ola, jika kalian tanya dimana indah, mama dan papa Ola kemana? Jawabnya mereka sedang pergi keluar negeri tanpa memberitahukan Ola, itu membuat Ola nangis seharian.
"Udah dong sayang, jangan nangis terus nanti cantik nya ilang loh," bujuk Galaksi, Galaksi sudah lelah dengan tingkah laku Ola yang semakin hari semakin manja.
"Ih jahat banget sih laksi, laksi udah gak sayang ola lagi?," Galaksi menghembuskan nafas kasar.
"Bukan gitu, tapi Ola sadar gak sih, makin ke sini makin manja, makin cengeng, makin alay, laksi itu gak suka, tolong jadi Ola yang laksi kenal," Ola menatap kecewa ke Galaksi, meskipun Ola sadar Ola polos tapi hati Ola tidak lah polos, Ola hanya seorang perempuan biasa yang ngerti arti kata sakit hati.
Ola berdiri lalu pergi ke atas tanpa sepatah kata pun, Galaksi ingin mengejar Ola tapi tiba tiba ada pesan masuk yang mengharuskan galaksi meninggalkan mension Ola tanpa pamit terlebih dahulu sama Ola.
Galaksi berlari kearah motor nya dengan kecepatan penuh, dia berlari seperti orang kesetanan, entah kenapa tiba tiba perasaan Galaksi menjadi tidak enak setelah menerima pesan dari seseorang.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup di bilang singkat, Galaksi sampai di sebuah rumah mewah, dia langsung berlari ke dalam rumah tanpa mengucapkan satu kata pun.
Sesampai nya di dalam rumah Galaksi melihat seseorang yang membuat hari hari nya berwarna, senyum cerah terpancar di wajah tampan nya.
"Hay, maaf nunggu lama yah tadi aku beli makanan buat kamu, semoga kamu suka sama makanan yang aku kasih," orang tersebut menatap galaksi dengan berbinar sontak itu membuat Galaksi tak bisa lagi menahan senyum nya.
"Makasih Galaksi, maaf yah gara gara aku waktu kamu sama pacar kamu jadi berkurang, sebenarnya aku gak mau ngerepotin kamu, aku gak tau kalau kejadian waktu itu membuat semuanya rumit," Galaksi menghembuskan nafas nya, Galaksi tersenyum kepada perempuan cantik nan anggun.
"Gak papa santai aja, walaupun ada perasaan bersalah dan menyesal tapi mau bagaimana lagi? Semuanya udah terjadi, jadi gak perlu kita sesali cukup jalani aja walaupun nanti ada pihak yang tersakiti," perempuan itu menatap Galaksi dengan pandangan kosong.
"Aku merasa bersalah anda aja, sudahlah gak usah di bahas mending kita foto aja habis itu makan gimana mau?," Galaksi nampak berpikir sebentar lalu dengan cepat dia mengangguk.
Mereka berdua menghabiskan waktu bersama dengan tawa yang seakan-akan tidak ada beban, mereka hanya berpikir untuk bahagia walaupun sebentar.
Berbeda dengan Galaksi berbeda pula dengan Ola, Ola kini tengah termenung memikirkan masalah yang terus menerus datang menghampiri hubungan keduanya, Ola sadar dia hanyalah gadis polos dan bodoh, tapi apa mereka tidak bisa membantu dirinya untuk menjadi dewasa.
Ola hanya tertawa miris melihat orang orang yang seakan menyembunyikan sesuatu darinya, Ola berpikir kenapa dunia ini kejam? Apa salah dirinya untuk bahagia?.
Deringan telpon membuyarkan lamunan Ola, Ola langsung mengambil hp nya dengan cepat Ola berpikir itu dari galaksi ternyata dugaan nya salah itu berasal dari arka, Ola memaksakan senyum nya lalu mengangkat panggilan dari arka.
"Halo Arka ada telpon Ola? Ada yang penting kah?," Tanya Ola tanpa jeda.
"Heh kecebong sini main kerumah gue, emak gue yang nyuruh katanya kangen, cepet lu siap siap gue otw kerumah lu buat jemput," cerocos Arka.
Sebelum Ola menjawab Arka terlebih dulu mematikan sambungan telpon nya, itu membuat Ola kesal, tak mau kekesalan nya berlanjut Ola langsung saja ke kamar mandi untuk bersiap siap.
Lima menit berlalu kini Ola sedang menunggu arka di depan gerbang, tak lama suara motor terdengar, lalu tanpa menunggu lama motor itu sudah di depan nya.
Karena tak mau basa basi arka langsung saja melajukan motor nya.
"Arka kok tadi telpon nya ditutup sih, Ola kan belum jawab," protes Ola membuat arka tersenyum.
"DSSA dong," Ola yang mendengar ucapan Arka bingung sendiri.
"DSSA?," Gumam Ola tapi Arka masih bisa mendengar nya.
"Definisi Suka Suka Arka, itu artinya dasar bocil gitu aja gak tau," Ola memukul punggung arka lalu memajukan bibirnya beberapa senti.
"Bocil bocil, tinggi Ola itu 175, itu udah termasuk tinggi yah, arka nya aja yang tiang," Arka tersenyum sinis kepada Ola.
"Heh kecebong asal lo tau yah, tinggi itu 180, 175 mah masih pendek, dasar bocil kalau gak tau gak usah ngomong," Arka tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Ola, sedangkan Ola mati matian untuk tidak menendang arka ke Antartika.
"Bodo amat, Ola males ngomong sama arka, nanti Ola aduin mama loh,"
"Cih, pengadu," Ola tak mau membalas ucapan arka karena Ola tau jadinya bakal kayak gimana.
Tak lama kemudian sampai di depan mension milik arka, saat Ola dan arka mau turun datanglah Lita dengan terburu buru, Ola pikir karena kedatangan nya, ternyata karena lita ada urusan, itu membuat Ola kecewa, tak ingin melihat Ola kecewa arka membawa Ola untuk pergi ke mall, supaya mood Ola balik lagi.
#####
Ada yang kangen sama Ola dan galaksi gak? Maaf yah baru up udah berapa lama kira kira author gak up?😭Kalian kangen sama siapa aja nih?
Galaksi
Ola
Azka
Bara
Arka
Defan
Kalian kangen sama siapa nih? Oh yah buat masalah terbit kayaknya gak jadi karena Ra sibuk sama sekolah Ra, dan juga karena Ra belum ada niat nya, jadi kita fokus kesini yah.
Sekali lagi maaf baru up huwaaa, masih ada yang baca kan? Masih ada yang bertahan kan? Sini absen dulu.
Kalian baca ini kapan? Dimana? Dan jam berapa?Ra kepo maaf yah.
Maaf kalau feel nya gak dapet, nanti next Ra bakalan berusaha okey.
Salam manis dari ibu negara The Black Power ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI {TBP#1} (END)
Teen FictionThe Black Power Series 1 Ini hanya kisah sederhana yang menceritakan tentang seorang ketua geng yang jatuh cinta terhadap gadis polos ini cerita dari seorang yang bernama Galaksi Angkasa, yang memiliki sifat dingin, plin plan, lembut dan banyak lagi...