Galaksi menghadap ke seorang perempuan yang masih berada di samping kiri nya, sudah hampir satu jam Galaksi menunggu perempuan itu melepaskan genggaman nya, Galaksi yang mulai jengah ingin melepaskan nya namun niat itu tiba tiba hilang begitu saja.
"Bisa gak sih lo lepas tangan lo?" Galaksi menatap tajam perempuan yang ada di sampingnya ini, perempuan itu menatap galaksi polos namun Galaksi memandang nya dengan jijik.
"Apa'an sih kamu, aku kan pengen sama kamu terus emang gak boleh apa?, Lagian kamu juga kan gak ada urusan," lagi dan lagi perempuan itu membuat galaksi harus extra sabar.
Galaksi menatap datar perempuan di depan nya. "Tapi urusan gue gak cuman sama lo maemunah."
"Apa'an sih kamu, nama aku bukan maemunah tau, nama aku itu be-
"Apa? Be? Be apa? Bebelac? Bebek? Benjol? Bento? Bentol? Bentot? Atau Be apa?" Tanya Galaksi menahan tawa melihat ekspresi perempuan di depan nya ini, entah kenapa rasa jengah dan kesal nya seketika hilang.
"Maksud kamu apa sih, belum aku selesai udah kamu potong aja, kamu mau hina nama aku yah kan?" Galaksi tersenyum melihat perempuan di depan nya ini kesal.
"Apa'an sih gak jelas Lo, mending sana balik," ketus Galaksi dengan perasaan kesal perempuan itu masuk ke dalam sebuah mension yang dapat di katakan mewah.
Galaksi tersenyum lalu langsung melajukan motornya menuju mension karena jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Berbeda dengan galaksi berbeda pula dengan Ola yang sedang dalam artian ' tidak baik baik saja ' namun Ola akan berpura pura baik jika di depan semua orang.
Ola menatap sebuah video yang isi nya kedua orang manusia yang sedang tertawa lepas layaknya tidak ada masalah Ola mengembangkan senyum nya namun bukan sebuah senyum yang menyiratkan kebahagiaan, lalu tanpa sengaja fikiran Ola mengingat ucapan seseorang tadi.
"Mungkin ini yang terbaik?" Ola tersenyum yakin ketika mengingat ucapan seseorang.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 dan Ola sudah siap dengan seragam nya, karena Ola sudah ada janji dengan Arka.
Setelah menunggu Arka lama akhirnya arka dan datang dengan senyum Pepsodent nya, "kuy berangkat." Ola tersenyum lalu mengangguk.
Ditengah perjalanan mereka tidak ada kata 'hening' yang ada malah kata 'ribut' bagaimana tidak? Mereka memperebutkan hal hal yang terbilang sepele.
"Ola kalau misal kita makan kenapa harus cuci tangan? Kenapa gak cuci kaki atau muka?" Tanya Arka dengan wajah sok serius nya.
"Karena Arka makan pake tangan bukan kaki atau muka," ketus Ola.
"Kenapa harus tangan gitu?"
"Karena tangan buat makan, kalau Arka gak cuci tangan nanti kuman nya masuk ke dalam mulut."
"Lah seharusnya tuh cuci kaki sama muka, gini deh kalau misal gak cuci kaki nanti kuman nya merambat dari bawah ke atas, kalau gak cuci muka nanti muka nya kotor otomatis ada kuman nya,"
"Bentar kok Ola merasa ada yang aneh yah?"
"Gak usah di fikirin kalau gak paham mending nih yah kita cari pembahasan yang lain, mau gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI {TBP#1} (END)
Teen FictionThe Black Power Series 1 Ini hanya kisah sederhana yang menceritakan tentang seorang ketua geng yang jatuh cinta terhadap gadis polos ini cerita dari seorang yang bernama Galaksi Angkasa, yang memiliki sifat dingin, plin plan, lembut dan banyak lagi...