G A L A K S I : 21

8.1K 524 168
                                    

Pria paruh baya dan wanita paruh baya sedang duduk di sebuah bangku taman, mereka sedang asik dengan fikiran masing masing, namun tidak untuk wanita paruh baya yang gelisah memikirkan sesuatu untuk kedepan nya.

"Sampai kapan kita akan kayak gini terus?" Pria paruh baya tersebut menghembuskan nafas berat, lalu memejamkan matanya sebentar.

"Kita tunggu permainan dia," wanita paruh baya tersebut menatap tajam pria yang ada di depan nya itu.

"Dia sudah memulai permainan nya, apa kamu mau semua nya hancur, apa kamu mau perjuangan kita sia sia?"

"Aku tau dia udah memulai permainan nya, tapi kamu tau sendiri ini permainan terlalu rumit untuk di selesaikan, jika kamu mau selesaikan permainan ini sendiri dan tanggung resiko nya sendiri," dengan perasaan kesal pria itu menatap ke arah depan dengan ingatan masa lalu yang terjadi padanya, bagi nya ini terlalu rumit untuk di selesaikan apalagi orang itu sudah memulai permainan nya.

"Ini semua tuh salah kamu, pokoknya aku gak mau ini berakhir sia sia, aku akan turutin permainan kamu tapi kalau permainan ini gagal, aku akan pergi jauh dari kamu!" Setelah mengatakan kata itu wanita paruh baya tersebut pergi meninggalkan pria itu seorang diri.

"Memang aku yang salah, maafin aku sayang,"

Berbeda dengan seorang pria yang meratapi nasib nya, beda pula dengan seorang gadis cantik yang kini tengah melamun di taman belakang sekolah.

Gadis cantik yang tak lain ada Ola sedang merenungi apa salahnya? Apa dia membuat kesalahan?sehingga orang yang di cintai nya bersikap dingin kepada nya.

Lama berkutat dengan fikiran nya Ola tak menyadari bahwa ada orang yang menatap nya dengan tatapan bingung.

"Ola, Ola gak kangen laksi? Kok Ola ngelamun terus sih," orang yang berada di samping Ola yang tak lain adalah Galaksi, orang yang selalu ada di fikiran Ola.

Seakan tersadar Ola menatap Galaksi polos, "eh bungklon," secara spontan kata itu lah yang keluar dari bibir seorang Ola.

"Bungklon apanya sih? Ganteng gini di bilang bunglon, kamu lupa pacar kamu ini mirip Justin Bieber?" Sewot Galaksi ketika Ola hanya menunjukkan cengiran nya.

"Yah maaf, habisnya laksi ngagetin sih, Ola kan jadi replek eh reflek maksudnya hehe," Galaksi menghembus nafas nya berusaha untuk tidak emosi menghadapi kekasih nya yang terbilang kelewat polos.

"Reflek nya gak elit banget sih, coba kalau reflek nya laksi ganteng, laksi kece kan keren tau," Ola menatap Galaksi yang sedang cemberut, ada rasa bahagia tersendiri bagi Ola karena bisa melihat galaksi nya kembali lagi.

"Yaudah sih, Ola juga kan reflek, maapin yah laksi, maapin," ucap Ola dengan menatap Galaksi dengan mata yang berkaca kaca.

"Iya deh aku maapin kamu, tapi kamu janji yah kalau nanti kamu mau reflek lagi kamu harus bilang laksi ganteng gitu okay?," Ola yang sebenarnya tak paham hanya mengangguk anggukan kepala nya saja.

"Ola gak paham, Ola gak paham gimana yah biar Ola paham, apa Ola harus makan odading mang, mang apa yah aduh Ola lupa lagi odading apa namanya coba kalau Ola inget pasti Ola beli supaya bisa jadi paham, eh emang bisa yah? Kan odading cuman bisa jadi ironman, kok Ola pusing sih," gerutu Ola tanpa Ola sadari galaksi mendengar gerutuan unfaedah ola.

GALAKSI {TBP#1} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang