Adibah Putri Humairah

4.9K 180 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...


Matahari mulai terbit dari sebelah timur, menyelusup ke jendela kamar seorang perempuan yang masih terbalut oleh selimut tebalnya, dia adalah; Adibah Putri Humairah. Kebetulan hari ini adalah hari weekend, gadis itu lebih memilih melanjutkan tidurnya.

"Dek bangun, masa perempuan bangun siang sih!" ucap Rafiq sambil membuka jendela kamar.

Adibah yang dibangunkan tak kunjung membuka matanya. Rafiq yang melihat kelakuan adiknya menggelengkan kepala dan langsung menarik selimut yang di kenakan Adibah. Sebenarnya Adibah sudah bangun hanya saja dia enggan membuka matanya.

"Oke, kalau Kamu gak mau bangun, gak masalah! Tapi kita gak jadi jalan-jalan!" kata Rafiq mengancam Adik nya.

Adibah yang mendengarkan penuturan abangnya, langsung membuka mata, sambil mencibik kesal. Menyebalkan sekali.

"Ih... Abang nyebelin!!! masa gak jadi sih jalan-jalannya." kata Adibah kesal

Rafiq yang melihat wajah Adibah seperti itu, semakin gemas. Rasanya dia ingin menggigit pipi adek nya, tapu kasihan kalau di gigit. Tanpa aba-aba Rafiq mencubit pipi Adibah dengan gemas.

"Haha... Lucu banget sih wajah Kamu dek, lagian Abang cuma bohongan aja, biar kamu bangun"

"Aw... Sakit bang, pipi Adibah bukan bakpau ya." ucap Adibah meringis kesakitan sambil mengusap pipi nya.

"Oke-oke sorry deh, kalau Kamu kek gitu sama aja kayak bakpau tahu. Udah sana mandi!" kata Rafiq menyuruh Adibah mandi.

"Iya-iya, udah sana! Adibah mau mandi." kata Adibah mengusir Rafiq dengan tangan yang di kibas-kibas.

"Nyebelin ya Kamu, nanti di laknat jadi adek baru tahu rasa." balas Rafiq sambil keluar dari kamar Adibah.

Rafiq memutuskan untuk pergi ke bawah menghampiri Umi dan Abi nya.

Adibah yang sudah selesai mandi, memakai baju berwarna navy dengan kerudung yang senada. Karena dirasa sudah cukup rapih Adibah bergegas kebawah untuk menghampiri Abangnya. Perlahan  Adibah menuruni tangga, ternyata Rafiq sedang berbincang dengan Umi dan Abi.

Rafiq yang menyadari keberadaan adiknya, memutuskan untuk memberhentikan perbincangan nya dengan Abi dan Umi nya. Rafiq menghampiri Adibah.

"Udah siap dek?" tanya Rafiq.

"Udah dong, ayok Bang Adibah udah gak sabar." pekik Adibah.

"Umi, Abi kita pergi dulu ya." kata  Adibah pamit sambil menyalimi kedua orang tua nya bergantian.

Begitu juga dengan Rafiq sama hal nya seperti Adibah.

"Hati-hati nak, Rafiq jaga adikmu!" seru Umi.

"Iya Mi, siap laksanakan."

"Assalamualaikum" kata Adibah dan Rafiq memberi salam.

"Waalaikumsalam." balas Umi dan Abi.

🌠🌠🌠

Kini Rafiq dan Adibah sedang berada di Taman Matahari. Rafiq sengaja membawa Adibah kesini karena dia tahu Adiknya lebih menyukai wisata seperti ini. Rafiq menarik tangan Adiknya agar tidak terpisah. Banyak sekali para pengunjung yang mendatangi wisata ini. Karena hari ini hari weekend.

"Abang liat deh, itu bagus banget!!" pekik Adibah kegirangan.

Raqif yang melihat senyuman dari Adik nya bahagia sekali. Sudah lama dia tidak jalan bersama seperti ini, karena dia sibuk bekerja.

"Abang fotoin Adibah dong!" kata Adibah.

"Yaudah, cepet sini Abang foto." balas Rafiq.

Seharian penuh Rafiq membawa Adibah untuk jalan-jalan. Selah dirasa cukup Rafiq mengajak Adiknya untuk makan terlebih dahulu. Baru kembali ke rumah.

Hari ini Adibah senang sekali, dia puas sekali di ajak berlibur oleh abanya. Belakangan ini Abangnya selalu sibuk bekerja.



Maaf ya kalian ceritanya sampai disini dulu aja,dan jangan lupa komen dan vote cerita ini,jika masih ada kata yang salah atau kurang tepat kalian bisa komen diatas,oke.Terimakasi....💞💞

 My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang