Assalamualaikum...
Bagaimana kabar kalian? Maaf ya Aku baru update lagi. Jangan lupa vote dan comentnya. Kalian juga bisa memberi saran. Semoga slalu sehata ya.
'Suatu saat Kamu akan menyadari, bahwa kamu mencintainya'
------
Hari ini Atthar mulai bekerja di perusahaan milik Ayahnya. Sebenarnya Atthar tidak ingin, karena dia ingin membangun bisnis sendiri. Tetapi karena sang Ayah terus memaksa alhasih Atthar mengikuti perkataan Ayahnya. Tak apa fikir Atthar, hitung-hitung untuk menambah penghasil untuk kehidapan istri dan calon anaknya.
Atthar dari dulu memang lebih menyukai hasil jerih payah nya sendiri dari pada harus meminta pada orang tuanya. Dia tidak ingi merepotkan kedua orang tuanya terus.
Selama ini Adibah hanya mendukung Atthar saja, selama yang di lakukan suaminya itu baik tak apa.
"Adibah pasangkan Saya dasi." kata Atthar menghampiri istrinya yang sedang menyiapkan makanan di meja.
Adibah yang mendapatkan perintah dari suaminya, memakaikan Atthar dasi. Karena tubuh nya yang mungil Adibah jadi mendangakkan kepalanya saat memakaikan dasi. Mungkin tinggi Adibah hanya sebahu suaminya.
Atthar yang merasakan istrinya kesusahan karena tinginya. Memegang pinggang Adibah.
"Pagi ini sarapan apa hmm?" tanya Atthar lembut.
Saat berdekat seperti ini dengan suaminya Adibah selalu sayang tingakah, bahkan ia enggan menatap mata Atthar, takut-takut dirinya ketahuan.
"Nasi goreng, tak apa kan Kak?" tanya balik Adibah.
"Tak apa, lagi pula semua masakan Kamu Saya suka." balas Atthar.
Memang benar mas kan istrinya sangatlah enak, seperti masakan Mamahnya.
"Sudah Kak." ujar Adibah sambil menunduk.
"Yasudah kita sarapan dulu." ajak Atthar.
Adibah mulai menyiapkan piring yang berisikan nasi goreng untuk suaminya. Setelah itu Adibah duduk dan sarapan juga.
"Saya berangkat dulu, Kamu jangan cepek-capek nanti saat di kampus." kata Atthar memperingati istrinya sambil mencium kening Adibah lembut.
Memang sekarang kebiasaan tersendiri bagi Atthar.
"Iya Kak Adibah janji." balas Adibah.
Perihal Adibah untuk kuliah awalnya Atthar menyuruh istrinya berhenti saja. Tetapi istrinya selalu membujuk Atthar agar di izin kan untuk kuliah. Kalau seperti itu Atthar menjadi kasian juga. Atthar tidak boleh egois, lagi pula Atthar yang menyebabkan Adibah hamil di usianya yang masih muda dan kuliah. Jadi Atthar mengijinkan Adibah untuk kuliah. Lagi pula kata istrinya saat kandungan sudah lima bulan ia akan berhenti kuliah dulu.
"Nanti pulang Saya jemput, yasudah, assalamualaikum." pamit Atthar.
"Waalaikumsalam." balas Adibah sambil menyalimi tangan suaminya.
🌠🌠🌠
Kini waktunya Adibah berangkat menuju kampus, Adiba di antar supir pribadi keluarga suaminya. Karena selama Adibah hamil Atthar lebih memperhatikannya. Adibah senang sekali karena suaminya mulai bersikap baik padanya.
"Maaf neng sudah sampai." ujar mang Asep sopan.
"Eh, iya mang, maksih ya, nanti pulang gak usah jemput Dibahnya, soalnya kata Kak Atthar nanti di yang akan menjemput Saya." kata Adibah memberi tahu mang Asep.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Romance•Proses Revisi• Adibah Putri Humairah seorang gadis berparas cantik, dengan kepribadian luga dan sopan yang harus di jodohkan dengan laki-laki pemilik kepribadian yang bersifat dingin Muhammad Atthar Al Hafidz yang merupakan mahasiswa semester akhir...