'Bahkan Aku yang lebih mencintaimu sekarang, satu hal yang perlu kamu tahu, kamu milikku selamanya'
------
Setelah dirasa makanan sudah habis, Adibah merapihkan rantang makanannya kembali.
Atthar menyuruh Adibah menunggunya telebih dahulu. Tadinya Adibah tidak ingin, dia ingin pulang saja katanya. Tapi karena Atthar terus memohon pada istrinya, agar menunggunya, akhirnya Adibah mengiyakan.
Bukannya Adibah tidak ingin menemani Atthar, hanya saja Adibah cepat bosan jika berdiam diri saja. Seperti sekarang, Adibah sudah mulai bosan. Adibah menghampiri Atthar yang sedang fokus dengan laptopnya.
"Kakak Aku bosen ih!" kesal Adibah sambil menarik-narik kerah baju Atthar.
Atthar yang terganggu, mengalihkan pandangannya ke arah Adibah. Atthar yang tau penyebab istrinya bosan, langsung menarik Adibah duduk diatas pangkuannya.
"Bentar lagi ya sayang, Kamu diam aja disini." ujar Atthar mencoba untuk memberi pengertian pada istrinya.
"Ish... Apa sih Kak, Adibah gak mau ah! Berat ini loh badan Adibah!" balas Adibah sambil berusaha berdiri dari pangkuan suaminya.
"Apa sih sayang, engga kok lagian Kamu itu lagi hamil anak Aku!" ujar Atthar sambil menarik istrinya untuk duduk kembali dia atas pangkuannya.
Menyebalkan sekali suaminya. Jika sepertin ini Adibah jadi malu. Jika Adibah tidak menunduk pasti pipinya sudah terlihat merah merona.
Atthar yang merasa tidak ada pergerakan dari Adibah merundukkan kepalanya untuk melihat wajah istri cantiknya.
Atthar menatap lekat wajah Adibah, yang selalu membuat dirinya tenang. Kemudian, beralih ke bibir mungil milik Adibah.
Perlahan Atthar mendekatkan wajahnya dengan wajah tenang milik istrinya. Mendaratkan bibirnya dengan bibir Adibah. Adibah yang diperlakukan lembut oleh suaminya, tidak bisa menolak Atthar. Bagaimana pun Atthar adalah suaminya.
Atthar mengecup lembut bibir mungil milik Adibah yang seakan membuatnya candu. Tanpa sadar Adibah mengalukan tangannya ke leher milik Atthar. Atthar semakin memperdalam ciumannya.
Adibah yang mulai kekurangan asupan oksigen memukul-mukul dada bidang milik suaminya.
Atthar yang menyadari istrinya mulai kekurangan asupan oksigen melepas panggutannya. Kedua mata mereka beradu, memandang lekat satu sama lain. Setalah cukup lama mereka saling memandang, Atthar kembali memanggutkan bibiranya dengan bibir Adibah. Seketika pintu ruangan terbuka.
"Astagfirullah, lo berdua!! Tau tempat kek!!!" ujar Fatan tak habis fikir, sambil melihat ke arah lain.
Seketika Atthar melapaskan panggutan dari bibir Adibah.
Shitt, Atthar menggeram kesal dalam hati. Mengapa temannya yang satu ini tidak menetuk pintu terlebih dahulu jika masuk.
Sementara Adibah, perempuan itu sudah beranjak dari pangkuan Atthar. Sungguh Adibah sangat malu, apalagi teman suaminya melihatnya tadi. Rasanya Adibah ingin menghilang saja dari dunia ini.
"Ngapain lo?" tanya Atthar dingin dan sinis, dasar Fatan selalu merusak moment.
"Ya gua main lah! Eh kesini malah ngeliat.." balas Fatan dengan enteng seketika memberhentikan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Romansa•Proses Revisi• Adibah Putri Humairah seorang gadis berparas cantik, dengan kepribadian luga dan sopan yang harus di jodohkan dengan laki-laki pemilik kepribadian yang bersifat dingin Muhammad Atthar Al Hafidz yang merupakan mahasiswa semester akhir...