Semakin hari pekerjaan Atthar sangat banyak, terkadang di juga kewalahan untuk mengerjakannya. Jam sudah menunjukan pukul 20.00 malam tetapi Atthar masih sibuk dengan lembaran kertas yang di hadapannya.
Atthar tengah berada di ruangan kerja yang di buat olehnya di rumah.Saat dia sedang fokus pada layar laptop nya, Adibah datang membawakan minuman untuknya.
"Kak, ini minum buat Kakak." kata Adibah sambil menaruh minuman yang ia buat dia atas meja.
Kasihan sekali suaminya belakangan ini sangat sibuk dengan pekerjaannya. Mungkin jika Adibah tidak memperhatikannya Atthar akan lupa segalanya.
"Makasih, Kamu belum tidur?" tanya Atthar pada istrinya.
"Gak bisa tidur, Adibah temani Kakak disini ya." ujar Adibah ragu, takut suaminya tidak mengizinkan.
Ternyata salah dugaan Adibah, Atthar malam menyuruh Adibah mendekat.
Atthar menarik tangan istrinya, diduduki Adibah diatas pangkuannya. Belakangan ini saat tidur Adibah pasti menyuruh Atthar memelukanya. Kata istrinya itu permintaan bayinya. Padahal Atthar tau pasti istrinya ingin depeluk juga. Hanya saja Adibah tidak pernah mau mengaku pada Atthar. Mungkin istrinya tidak bisa tidur karena tidak di peluk.
"Kak, n-nanti Kakak susah lo ngetiknya." gugup Adibah bahkan sekarang pipinya sudah memerah.
"Enggak, siapa bilang! Kamu cukup diam dan temani Saya disini." ujar Atthar.
Adibah hanya mengangguk, menuruti perintah suaminya. Setiap berada di posisi ini Adibah selalu merasa deg-degan. Sekarang suaminya sudah benar-benar berubah, lebih mengerti Adibah juga. Rasa kantuk mulai menguasai Adibah. Tanpa sadar Adibah mulai memejamkan matanya sambil menyenderakan kepala di dada bidang Atthar. Adibah pun mulai terlelap kedalam mimpinya.
Atthar yang merasakan tidak ada pergerakan dari istrinya menundukkan kepala, ternyata Adibah sudah telelap di atas pangkuannya. Atthar memutuskan untuk memberhentikan pekerjaannya, kasian istrinya sedang mengandung, jika tidur dengan posisi seperti ini.
Atthar menggendong istrinya menuju ke kamar, di rebahkan tubuh Adibah. Setelah itu Atthar mengecup kening dan bibir mungil istrinya. Atthar yang sudah merasa mengantuk membaringkan tubuhnya dan menarik Adibah kedalam pelukannya.
"Good night my wife" gumam Atthar yang mulai terlelap.
Z🌠🌠🌠
"Apa!!! Jadi Atthar sudah mempunyai istri!" ucap perempuan blasteran indo-amrica itu marah.
"Berngsek!" umpat perempuan berambut pirang itu sambil mengepalkan tangannya.
"Cepat kalian cari tahu siapa istrinya." sentak perempuan itu.
"Siap bos, laksanakan!" balas dua orang pria berbadan kekar.
Dua pria itu segera pergi dari hadapan bosnya, dan mulai menyelidiki wanita yang bosnya suruh.
"Cepat pergi dari sini." sentak wanita berambut pirangang itu.
Lihat saja, dia akan menghancurkan rumah tangga Atthar. Sudah cukup lama dia memendam rasa cinta yang menjadikannya terobsesi untuk memiliki Atthar. Perempuan itu tersenyum licik seperti iblis yang mendapatkan mangsanya.
'Lihat saja Aku akan memiliki mu Atthar, bahkan jika perlu ku singkirkan istrimu' gumam perempuan licik itu.
🌠🌠🌠
Atthar sedang berada di kantor pagi ini. Untung saja semalam dia sudah mengerjakan sebagian berkas yang menumpuk, jadi pagi ini dia tidak terlalu sibuk. Suara pintu ruangan menyadarkan Atthar bahwa ada seseorang yang dateng.
![](https://img.wattpad.com/cover/224453882-288-k539577.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
عاطفية•Proses Revisi• Adibah Putri Humairah seorang gadis berparas cantik, dengan kepribadian luga dan sopan yang harus di jodohkan dengan laki-laki pemilik kepribadian yang bersifat dingin Muhammad Atthar Al Hafidz yang merupakan mahasiswa semester akhir...