15

2.1K 100 0
                                    

"Mencintai bukan sekedar untuk bahagia, tetapi mencintai butuh pengorbanan untuk mempertahankan apa yang menjadi milik kita."

Suasana rumah sakit kini menjadi ramai, bagaimana tidak Sahabat Adibah dan Atthar datang untuk menjenguk Adibah. Tak disangka lagi, ternyata Fatan dan Arsyila memberi tahu kedekatannya masing-masing. Adibah yang mengetahui sahabatnya akan menikah sebentar lagi, senang sekali.

"Adibah!!! Aku kangen banget sama Kamu." kata Arsyila sambil sedikit berteriak menghampiri Adibah dan memeluknya.

"Iya Syila, Adibah juga kangen... udah ih jangan teriak-teriak gitu." balas Adibah memperingati sahabatnya.

"Hehe... Iya maaf habisnya Aku kangen banget tau gak sama Kamu, Aku sendirian Adibah kalau ga ada kamu di kelas." kata Arsyila dengan wajah cemberut.

"Sabar ya Syila, dikit lagi Aku masuk kok, lagian juga kayaknya tugas Aku banyak deh."

"Bagus deh kalo gitu, biar Aku ada temen lagi! Oh ya selamat ya, cie dikit lagi punya baby." kata Arsyila mengucapkan selamat pada sahabatnya.

"Makasih Syila" balas Adibah sambil memeluk sahabatnya.

Arsyila turun senang sahabatnya sedang hamil. Tentang siapa yang bemberi tahu, ya pastinya Fatan lah yang memberi tahu Arsyila. Karena Fatan sahabatnya Atthar. Dan Atthar memberi tahu perihal kehamilan istrinya pada Fatan.

Sementara para laki-laki sedari tadi hanya mengobrol tentang perihal bisnis mereka. Masih ingat kah kalian tentang Atthar dan Fatan membuka bisnis caffe. Alhamdulillah bisnis mereka berdua berjalan dengan lancar sekarang.

"Gimana rasanya akan menjadi calon Ayah bro?" kata Fatan.

"Seneng lah gue, bersyukur banget, udah cukup gue nyian-nyian Adibah, gue sekarang sadar kalau gak bisa kehilangan dia Tan." kata Atthar menyesal.

"Ck, udahlah Thar, yang penting sekarang lo udah sadar, gue turut seneng juga istri lo hamil sekarang." balas Fatan sambil menepuk pundak sahabatnya.

"Makasih bro, gua janji bakal gak akan nyakitin dia lagi, hati Adibah lembut banget Tan." ujar Atthar.

"Bagus dong, yaudah yang terpenting sekarang lo buktiin ke istri lo aja bro."

"Oh ya katanya lo abis kelulusan mau nikahin sahabat istri gue, itu bener Tan?" tanya Atthar penasaran.

"Bener gue jirr, mas iya boongan. Gue suka Arsyilla dia itu unik." balas Fatan sambil tersenyum mengingat Arsyila.

"Ya udah bagus deh, cepet nikah sono biar dapet baby."

"Sue, lu Thar nikah aja belum gue."

Itu lah kebiasaan Atthar dan Fatan kalau sudah bertemu. Pasti slalu saja seperti anak kecil padahal usia mereka sudah dua puluh satu tahun.

🌠🌠🌠

Kali ini suasana sepi kembali. hanya ada Atthar dan Adibah. Sedari tadi Atthar bingung, bagaimana cara membujuk istrinya supaya makan. Adibah sama sekali tidak mau memakan makanan dari rumah sakit. Kata Adibah dia tidak suka dengan baunya, bikin mual.

"Ayo dong sayang, makan ya! Kamu dari tadi belum makan apa-apa loh!" kata Atthar sedari tadi membujuk istrinya agar makan.

Sekarang Adibah sudah terbiasa di panggil 'Sayang' oleh suaminya.

"Gak mau Kak, ga enak baunya hiks... hiks..." balas Adibah malah menangis.

Adibah juga tidak mengapa dirinya menjadi cengeng begini, dikit-dikit menangis. Mungkin hormon kehamilan.

 My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang