'Secercah rindu yang sulitku ucapkan dengan kata-kata. Disini ku hanya bisa mendoakanmu agar yang Maha Pencipta selalu melindungimu'
-----
Sedari tadi Adibah hanya menunggu suaminya menelfon dirinya. Padahal belum sehari Adibah ditinggal keluar kota oleh Atthar. Tetapi di sudah rindu saja. Rindu dengan bau khas tubuh suaminya juga. Jika seperti ini Adibah tidak bisa tidur, tanpa ada Atthar yang selalu memeluknya.
Suara ponsel Adibah berdering sangat kencang, Adibah buru-buru mengakat video call tersebut, karena suaminya lah yah menghubungi nya. Terpamampanglah wajah Atthar yang sedari tadi Adibah rindukan.
"Assalamualaikum sayang, kok belum tidur sih?." tanya Atthar di sebarang sana sambil tersenyum lembut.
"Walaikumsalam, Kak dari mana aja sih dari tadi Adibah tungguin baru hubungi sekarang!" balas Adibah sedikit merajuk sambil merucutkan bibirnya.
"Maaf sayang, soalnya tadi saat baru sampai Aku langsung bertemu dengan klien bisnis aku." jelas Atthar gemas melihat wajah istrinya. Mungkin jika sekarang Atthar disana dia sudah mencubit pipi cabi istrinya.
"Ga peduli, pokoknya Adibah kesel sama Kakak." balas Adibah dengan wajah yang di buat marah.
"Kok calon Umi gitu sih." ledek Atthar untuk membuat istrinya tersenyum. "Aku janji deh nanti pas pulang kita jalan-jalan ketempat yang kamu mau." ucap Atthar merayu istrinya.
"Ish, Kak gak peka, Adibah kangen Kak." kesal Adibah. Sedari tadi Adibah hanya ingin tahu kalau dia merindukan suaminya. "Kakak cepet pulang ya, Adibah ga bisa tidur kalau gak meluk Kakak." jelas Adibah dengan mata yang berkaca- kaca. Boleh di bilang sekarang Adibah cengeng mungkin.
"Oh... Jadi ada yang rindu aku hemm..." ucap Atthar meledek istrinya. "Sabar ya sayang, makanya doain Aku biar cepat selesai disini! Sekarang tidur ya, ga baik tidur malam-malam. Biar Aku temenin sampai Kamu tidur." ujar Atthar menyuruh istrinya untuk tidur. Karena tidak baik bagi wanita yang sedang mengandung tidur terlarut malam.
Adibah menuruti perintah suaminya. Sambil melihat wajah suaminya yang terepampang di layar ponsel. Adibah mengambil bantal untuk menjadikan penopang hp nya agar tidak jatuh.
"Kakak cepet pulang ya, Adibah rindu Kak, good night my husband." ucap Adibah pada suaminya."Iya Umi dari anak-anakku! Sudah sekarang Kamu bobo ya sayang aku temani sampai tidur, to my wife." balas Atthar sambil tersenyum.
Selang beberapa menit Adibah mulai menutup matanya, dikarenakan mulai mengantuk. Adibah mulai telelap dalam tidurnya.
Atthar yang melihat istrinya mulai telelap tersenyum, dia sangat rindu dengan Adibah, rasanya ingin memeluk erat istrinya.
"Love you sayang, good night." ucap Atthar mengakhiri acara video call nya.
🌠🌠🌠
Karena di rasa pekerjaannya sudah selesai Atthar memutuskan untuk kembali ke kota Bandung. Atthar sangat rindu dengan Adibah. Atthar sengaja tidak memberitahukan perihal kepulanganya pada Adibah, dia sengaja ingin memberikan kejutan untuk Adibah.
Butuh waktu beberapa jam Atthar sampai di pekarangan rumah orang tuanya. Atthar tidak sabar ingin bertemu dengan wanita yang sangat ia cintai sekarang. Atthar tidak bisa membayangkan jika Adibah pergi dalam kehidupanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Romance•Proses Revisi• Adibah Putri Humairah seorang gadis berparas cantik, dengan kepribadian luga dan sopan yang harus di jodohkan dengan laki-laki pemilik kepribadian yang bersifat dingin Muhammad Atthar Al Hafidz yang merupakan mahasiswa semester akhir...