Bismillahirrahmanirrahim...
Jangan lupa kasih bintang ya.
"Ya Allah jika memang dia yang terbaik maka jodohkanlah Aku dengannya, tetapi jika memang dia bukan yang terbaik untuk ku maka jauhkanlah aku darinya"
-----
Kini Atthar tengah bersiap untuk menemui keluarga sahabat Abinya. Laki-laki itu sudah lengkap dengan baju hitam serta celana lepis hitam yang melekat di tubuhnya. Jika tidak demi Bunda nya, Atthar tidak ingin menerima perjodohan ini. Karena menurutnya sudah rapih Atthar bergegas untuk ke bawah karena keberadaan kamarnya di lantai dua. Baru saja Atthar ingin menuruni anak tangga, tetapi ada suara yang mengintruksikannya.
"Atthar, Kamu sudah siap nak? Bunda dan Ayah tunggu di bawah!" teriak Rina mengintruksikan putranya.
Atthar yang mendengar teriakan sang Bunda memutar bola mata nya malas kebiasaan sekali Bundanya itu suka sekali berteriak-teriak, Atthar buru-buru bergegas untuk ke bawah. Atthar mulai menuruni anak tangga satu persatu.
"Gak usah teriak juga kali Bun! Atthar sudah siap." ujar Atthar malas.
"Ya sorry Bang, Bunda kan gak tau." jawab Bunda sambil terkiki.
Mereka semua pun bergegas untuk menuju rumah keluarga sahabat Ayah.
🌠🌠🌠
Gadis dengan balutan hijab berwarna coklat susu kini sedang sibuk menyiapkan keperluan ospek untuk hari esok. Pintu kamar terbuka, Adibah segera menoleh melihat siapa yang datang ke kamar nya. Sedetik kemudian gadis itu tersenyum saat mengetahui Uminya lah yang datang.
"Eh Umi, ada apa Umi? Mengapa ke kamar Adibah malam-malam begini?" tanya Adibah tersenyum pada Uminya.
"Memang, Umi tidak boleh ke kamar putri Umi." kata Fatimah berniat meledek Adibah.
"Bukan begitu Umi! Adibah kangen Umi deh!." ujar Adibah memeluk Uminya. Memang belakangan ini Adibah sibuk mengurus keperluan ospek nya.
"Umi juga sama! Sekarang Kamu siapa-siapa ya sayang! Sahabat Abi mau datang soalnya." jelas Fatimah sambil membalas pelukan putrinya.
"Sahabat Abi yang mana Umi? Adibah kok tidak tahu?" tanya Adibah bingung, karena selama ini sahabat Abi nya tidak pernah datang ke rumah.
"Sahabat dekat Abi nak, Kamu pernah ketemu kok tapi waktu kecil! Tapi kita sudah lama tidak bertemu jadi sahabat Abi datang ke rumah deh." jawab Fatimah.
"Oke deh Umi! Adibah siap-siap dulu ya." kata Adibah sambil membalas memasukan peralatan untuk ospek besok.
"Yasudah Umi tunggu di bawah ya! jika sudah rapih segera turun ke bawah!" ujar Fatimah melepaskan pelukan Adibah, mengusap lembut pucuk kepala putri nya.
Adibah hanya menganggukkan kepala saja. Sementara Fatimah berlalu pergi menuju ke lantai bawah, menemui suamianya.
Adibah sempat terheran mengapa Umi, menyuruh dirinya untuk berpakaian rapih. Tetapi Adibah segera menepis fikirannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Romance•Proses Revisi• Adibah Putri Humairah seorang gadis berparas cantik, dengan kepribadian luga dan sopan yang harus di jodohkan dengan laki-laki pemilik kepribadian yang bersifat dingin Muhammad Atthar Al Hafidz yang merupakan mahasiswa semester akhir...