Part-nya spesial untuk Atthar dan Adibah.
'Sabarlah untuk menunggu, insyaallah rasa bahagia akan menghampiri dirimu, dan slalu bersyukur pada Yang Maha Kuasa'
------
Dua bulan, sudah perjalanan rumah tangga Atthar dan Adibah semakin lama kini Atthar bisa melupakan masa lalunya. Sekarang di begitu menyayangi Adibah. Tidak ada yang ia fikirkan lagi selain kebahagian istrinya.
Begitu juga dengan Adibah, sekarang dirinya sudah tidak malu lagi jika dihadapan Atthar. Bahkan, sekarang Atthar tidak kaku lagi saat berbicara dengannya. Adibah senang sekali Atthar sudah bisa menerima dan mencintainya. Dan yang lebih mengagetkan lagi ternyata suaminya itu jahil sekali.
Seperti sekarang karena hari ini weekend Adibah memutuskan untuk mencoba resep-resep kue yang ia pelajari. Lihatlah, sekarang Atthar malah menggangunya. Iya sih, memang katanya Atthar ingin ikut membuat kue, tapi suaminya itu malah mengacaukan semuanya.
"Aduh! Kakak, tepungnya jadi jatohkan!" pekik Adibah dihadap Atthar yang berjaram lima senti.
Cup
"Jangn marah dong sayang, Aku kan gak sengaja." kata Atthar menggoda Adibah.
Sekarang pipi Adibah sudah seperti kepiting rebus, tiba-tiba saja Atthar menciumnya. Tapi Adibah tidak ingin memaafkan Atthar kali ini, dia sangat kesal. Gara-gara suamnyi tepung untuk adonan kue jadi jatuh.
"Apa sih! Gak usah cium-cium, pokoknya sekarang Kak beresin, Aku gak mau tau!" kata Adibah menyuruh suaminya, sekarang dia sudah kebal dengan godaan suaminya itu.
Tuh kan, lagi-lagi Atthar di marahi istri mungilnya itu. Tapi ya, kalau melihat wajah kesal istrinya Atthar rasanya ingin tertawa, habisnya lucu. Istrinya itu tidak pantas marah-marah. Memang belakangan ini Adibah sangat sensitif. Atthar juga tidak tau kenapa istrinya seperti itu. Seperti waktu itu, padahal Atthar tidak salah apa-apa tapi Adibah marah padanya tapi tak lama kemudian menangis.
"Bantuin ya, masa Aku sendiri sih!" ucap Atthar dengan wajah memelas.
"Gak! Aku kesel sama Kak, udah ah Aku udah males bikin kue jadinya!" kata Adibah menyudahi sesi bikin kuenya. Dia sudah tidak mood lagi.
"Yah sayang kok gitu sih! Tega ih sama Aku."
'Yah, mampus deh, gua kena marah lagi' batin Atthar.
Adibah meninggal Atthar ke kamar, sudah di tidak tau kenapa sangat kesal sekali dengan Atthar? Adibah juga tidak tahu kenapa dirinya jadi seperti ini. Ini bukan seperti dirinya. Adibah jadi ingin menangis sekarang juga, sudah membiarkan suaminya membereskan alat-alat sendri.
'Dibah kenapa ya? Ish, istri macam apa sih kamu Adibah, masa suaminya dimarahin gitu' batin Adibah.
"Sayang, aku udah selesai nih." kata Atthar.
Atthar menghampiri Adibah untuk memberi tahu bahwa dia sudah selesai membereskan semuanya. Saat ia menghampiri istri malah mendapati Adibah yang sudah berkaca-kaca. Sudah Atthar bilang istrinya sedang sensitif dari kemarin.
"Hey, kamu kenapa hemm?" kata Atthar sambil menangkupkan wajah Adibah dengan kedua tangannya.
Adibah merasa bersalah dengan suaminya. Untung saja Atthar sangat sabar menghadapi dirinya. Adibah langsung berhaburan memeluk suaminya. Dia menangis di pelukan Atthar.
"Shtt... Kok jadi nangis sih sayang." kata Atthar coba menenangkan Adibah sambil mengusap punggung istri.
"Adibah jahat ya Kak? maafin Aku ya hiks... Aku malah marah-marah sama Kakak tadi hiks... hiks..." ucap Adibah parauh sambil sesegukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Romance•Proses Revisi• Adibah Putri Humairah seorang gadis berparas cantik, dengan kepribadian luga dan sopan yang harus di jodohkan dengan laki-laki pemilik kepribadian yang bersifat dingin Muhammad Atthar Al Hafidz yang merupakan mahasiswa semester akhir...