Atthar melihat jam di pergelangan tangannya. Dia kaget saat jam menunjukan pukul 19.00 malam. Pasti Adibah menunggunya dirumah. Atthar bangkit dari duduknya dan membereskan berkas penting yang akan ia bawa kerumah.
Atthar telah sampai di halaman rumah, dia langsung memarkirkan mobilnya, Atthar segara masuk begitu saja kedalam rumah.
"Assalamualaikum, Adibah Saya pulang!" kata Atthar memberi salam.
Atthar mencari keberadaan Adibah. Lihatlah, istrinya terlelap dengan kondisi yang tidak nyaman. Pasti karena menunggunya. Belakangan ini memang Adibah tidak bisa tidur kalau, jika di sampingnya tidak ada Atthar. Kata Adibah bayi mereka yang menginginkannya. Attahar yang mendengarkan itu hanya mencoba memberikan kenyamanan untuk Adibah dan calon anaknya.
Attha menggendong istrinya ala bride styel menuju ke kamar mereka. Diletakan tubuh Adibah diatas ranjang, setelah itu Atthar menyelimuti tubuh Adibah sebatas dada. Beralih mengecup bibir mungil istrnya cukup lama. Attahar yang merasa badannya sudah lengket, langsung menuju ke kamar mandi untuk membersikan diri.
Setelah usai mandi Atthar merasa perutnya memberontak minta di isi. Dia mencoba untuk turun kebawah tanpa mengganggu tidur istrinya. Biasanya Adibah akan memasak makan malam untuknya, mungkin saja masih ada di meja makan.
Syukurlah, ternyata perkiraanya benara, ada lauk pauk beserta nasi disana. Atthar mulai mengambil satu persatu dan melahap masakan istrinya. Masakkan Adibah memeng selalu enak, Atthar memakannya dengan sangat lahap.Karena merasa sudah kenyang Atthar menyudahi acara makannya. Membereskan piring kotor bekas makannya tadi.
"Alhamdulillah, kenyang juga." gumam Atthar.
🌠🌠🌠
Saat tengah, malam Adibah terbangun dari tidurnya. Adibah mulai mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya lampu yang menyelusup ke matanya. Tiba-tiba saja Adibah menginginkan sesuatu. Adibah melihat suaminya tertidur sangat nyenyak. Rasanya dia tidak ingin mengganggu acara tidur Atthar. Bagaimana bisa Adibah membangunkan Atthar, dia takut mengganggu suaminya. Tapi Adibah sangat menginginkan sesuatu itu. Rasanya dia ingin menangis sekarang, tapi ia tahan. Tak ada cara lain Adibah harus membangunkan Atthar.
Adibah mulai mengguncangkan lengan kekar suaminya agar Atthar terbangun.
"Kak bangun..." lirih Adibah sambil menggigit bibir bawahnya.
Atthar yang merasakan Ada yang menggoncang lengannya, Mengerjapkan mata. Dia langsung melihat kearah istrinya. Atthar kaget kenapa istrinya berkaca-kaca seperti itu. Atthar mendudukakan tubuhnya, begitu juga dengan Adibah.
"Kamu kenapa hemm? Kok tengah malam gini bangun!" tanya Atthar menangkup wajah Adibah.
"M-maafin Adibah ya Kak, Adibah jadi Kak." kata Adibah takut.
"Kok malah minta maaf! Aku gak marah loh sayang, Kamu mau apa? bilang sama Saya?" tanya Atthar lagi. Sebenarnya istrinya kenapa? Atthar jadi bingung. Bangun-bangun melihat istrinya denga mata yang berkaca-kaca ingin menangis.
"Adibah mau makan nasi goreng ya Kak!" mohon Adibah pada Atthar, karena dari setadi Adibah sangat menginginkannya.
"Masyaallah Adibah, Kamu ini! Cuma ingin nasi goreng sangat susah sekali bialangnya." kata Atthar tertawa, kirain Atthar istrinya kenapa, ternyata Adibah ingin nasi goreng. Pasti ini kerajaan baby.
"Maaf ya Kak." balas Adibah takut, dia takut merepotkan suaminya.
"Enggak kok sayang, yasudah Kamu tunggu sini! biar Saya yang beli." kata Atthar lembut sambil mengelus pipi chubby istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Roman d'amour•Proses Revisi• Adibah Putri Humairah seorang gadis berparas cantik, dengan kepribadian luga dan sopan yang harus di jodohkan dengan laki-laki pemilik kepribadian yang bersifat dingin Muhammad Atthar Al Hafidz yang merupakan mahasiswa semester akhir...