Pre Order akhir Juni 2021
Untuk info lebih detail, bisa pantau IG aku (nadianisa13) dan IG Penerbit (loveable.redaksi)Randi menata makanan yang di bawa dari rumah untuk keluraga Atlas. Ini semua dari Umminya, karena Randi bercerita jika istri Atlas tengah hamil, beliau ikut bahagia atas kabar kehamilan Hafsah.
“Terima kasih ya Ran,” ucap Sarah yang tengah membantu Randi menata makanan.
“Sama-sama Kanjeng Ratu Tante Sarah.”
“Panjang banget!” Sarah terkekeh geli karena panggilan dari Randi yang begitu panjang. Randi hanya ikut tertawa.
Untunglah Randi datang di waktu yang tepat, keluarga Atha belum melaksanakan sarapan pagi, dan kini mendapat lauk tambahan berupa masakan Minang, yaitu ikan asam padeh. Randi memang keturuanan orang Minang, Umminya asli dari sana, sedangkan Abinya memiliki darah Chinese.
Kehidupan keluarganya memang menetap di Jakarta karena dulu Abi Randi bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Jakarta.
“Eh Dik Hafsahnya Randi,” sapa Randi saat Hafsah datang sambil membawa lauk berupa telur dadar. Perempuan itu bergidik ngeri, bisa-bisanya bertemu Randi lagi hari ini.
“Kalau Atlas dengar, bisa di cemplungin ke laut kamu Ran!” tegur Sarah. Randi hanya terkekeh.
“Bercanda,” sambungnya.
“Hafsah mual tidak pagi ini?” tanya Sarah. Hafsah menggeleng.
“Tidak kok Ma, aman hehe …”
“Sykurlah.”
“Ran, panggil Om Atha dan yang lain ya, sarapan sudah siap,” pinta Sarah. Randi membentuk gerakan hormat pada Sarah.
“Siap Kanjeng Ratu Tante Sarah.” Detik berikutnya Randi melangkah pergi dari dapur menuju ruang keluarga.
Hafsah senang, karena pagi ini suasan rumah sangat ramai. Tapi rasa sepi muncul saat dia menyadari bahwa tak ada sosok Ibunya. Entahlah, dia hanya rindu masa-masa bersama sang Ibu, mungkin nanti dia akan meminta Atlas untuk mengantarnya ke makam sang Ibu.
Namun dia juga bersyukur karena mendapat mertua seperti Atha dan Sarah, mereka begitu baik dan mampu memberi kasih sayang kepadanya bagai orangtua kandung.
Allah itu memang maha adil, ketika kita menjadi orang baik ataupun ingin menjadi baik, Dia akan mendatangkan orang-orang baik juga untuk hadir dalam kehidupan kita.
Setelah semuanya berkumpul, Atlas memimpin untuk doa makan.Seperti biasa, Atha yang menyuruhnya, agar semua juga mampu bersyukur atas pemberian Allah hari ini. Meski Atha hobi bercanda, tapi dia mampu mendidik Atlas untuk dekat dengan penciptanya.
“Wih… ikan asam padeh, kolesterol deh pagi-pagi makan begini,” ucap Atha.
“Bersyukur orang tua!” jawab Randi.
“Benar kata sun gokong,” sambung Ummar. Atha melotot, besannya membela Randi? Wah tidak bisa di biarkan.
Atha membuka mulut untuk menjawab ucapan Ummar, tapi dengn cepat. Sarah menyumpal mulut suaminya dengan tempe goreng.
“Enak’kan Pa?” tanya Sarah gemas. Atha mengangguk. Sedangkan Randi menahan tawanya mati-matian. Takut kualat karena menertawai orang tua di pagi hari.
Atlas menutup mulutnya, tiba-tiba saja perutnya bergejolak. Padahal dia baru akan menyantap sarapannya.
“Abang kenapa?” tanya Hafsah yang duduk di sampingnya. Atlas diam, kemudian beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar mandi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Atlas [Sudah Terbit]
Romance📌PART MASIH LENGKAP ⚠️ Cerita ini menimbulkan efek samping seperti, bengek berlebihan, sakit perut, sakit pipi, mengeluarkan air mata karena terlalu banyak tertawa, dan juga menimbulkan sensasi baper berkepanjangan⚠️ Perkenalkan, saya Atlas. Sebe...