Pre Order akhir Juni 2021
Untuk info lebih detail, bisa pantau IG aku (nadianisa13) dan IG Penerbit (loveable.redaksi)Ada yang nunggu Epilog kaga nih? 🤭
Kuy baca, sesuai janji ya, aku kasih epilog.
Selamat membaca 💓
Tiga tahun kemudian…
Kini kehidupan keluarga kecil Atlas berubah sedikit demi sedikit, tingkat ekonomi kehidupan Atlas pun berubah. Atlas merintis dari nol hingga kini dia menjadi pimpinan dari perusahaan Papanya.
Perjalanan Atlas tidaklah mudah, dia berusaha seorang diri tanpa campur tangan Atha, setelah lulus dari bangku kuliah, Atlas sempat bekerja di perusahaan properti milik Qilla sebagai karyawan biasa, lalu perlahan jabatannya naik menjadi staf administrasi, sampai akhirnya Atlas di PHK karena ulah Atha sendiri agar sang putra bekerja di perusahaannya. Papanya memang aneh.
Kemudian Atlas bekerja sebagai staf administrasi di perusahaan Atha, selang beberapa bulan, Atha mengangkat jabatan sang putra karena kinerjanya memang bagus.
Pencapain Atlas memang perlahan hingga kini dia mampu memberikan apapun yang Hafsah dan anak-anaknya inginkan, Atlas juga merenovasi rumah mertuanya karena Ummar tidak mau pergi dari sana, beliau mengatakan bahwa rumah itu penuh kenangan bersama almarhumah istrinya.
Atlas menuruti kemauan mertuanya, karena dia memang tidak tega jika harus meninggalkan Ummar seorang diri.
Atlas dan Hafsah juga bersyukur karena mereka di karuniai anak-anak yang cerdas. Si kembar sudah berbicara dengan lancar di usia tiga tahun ini. Ketiganya bahkan sudah mulai menghafal qur’an, padahal Atlas dan Hafsah tidak mengekang dalam urusan belajar.
Tapi si kembar mampu menangkap dengan baik apapun yang orangtuanya ajarkan, ketiganya mampu menghafal qur’an lewat metode pendengaran. Sejak kecil mereka memang di perdengarkan surah-surah al-qur’an dengan suara qori yang berbeda.
Tidak di sangka, saat usia mereka dua tahun, ketiganya mulai mengoceh ayat-ayat suci dan di usia tiga tahun sekarang ini, mereka menghafal lima belas juz al-qur’an meski masih ada beberapa ucapan yang kurang jelas di ucapkan.
Tahun depan Atlas dan Hafsah berniat untuk memasukan mereka ke taman kanak-kanak dan usia lima tahun nanti, mereka akan di masukan dalam pondok pesantren.
Atlas menata piring untuk sarapan, kegiatan saat libur kerja memang seperti ini. Atlas hobi membantu Hafsah untuk menyiapkan apa saja, dia tak mau istrinya itu kelelahan.
"Altan gak mau nonton televisi sama Dik Alfan?" tanya Atlas sembari menatap putra keduanya yang tengah duduk anteng sembari meminum susunya. Bocah tiga tahun itu menggeleng.
Prak!
"Apa itu?" tanya Hafsah saking terkejutnya saat mendengar pecahan sesuatu.
"Biar Abang lihat." Atlas melepas apron motif batik itu dan bergegas menuju ruang tengah.
Mata sipit itu tampak lebih lebar saat melihat televisi yang baru kemarin lusa di ganti, kini harus kembali rusak dengan hal yang sama. Pecah di bagian layar akibat hantaman beda yang di lempar Alfan.
"Ya Allah…" Atlas menatap miris televisi miliknya. Kenapa anaknya hobi sekali merusaknya?
Atlas menarik napas dan menghembuskannya pelan. Dia berbalik untuk menatap Alfan yang justru berbaring santai di atas sofa setelah merusak televisi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Atlas [Sudah Terbit]
Storie d'amore📌PART MASIH LENGKAP ⚠️ Cerita ini menimbulkan efek samping seperti, bengek berlebihan, sakit perut, sakit pipi, mengeluarkan air mata karena terlalu banyak tertawa, dan juga menimbulkan sensasi baper berkepanjangan⚠️ Perkenalkan, saya Atlas. Sebe...