Pre Order akhir Juni 2021
Untuk info lebih detail, bisa pantau IG aku (nadianisa13) dan IG Penerbit (loveable.redaksi)“Apa?! Kamu lamar anak gadis orang?!” Mata Sarah membulat sempurna setelah mendengar cerita Atlas. Beliau terkejut bukan tanpa alasan.
Masalahnya, Atlas tidak membicarakan ini semua pada orangtuanya. Sarah tidak habis pikir dengan jalan pikiran Atlas, entah mirip siapa sifat putra tunggalnya ini.
“Di terima enggak?” tanya Atha santai. Atha justru lebih santai dan bangga karena putranya pemberani.
Menurut Atha, inilah sosok laki-laki sejati. Jika sudah mencintai seorang perempuan maka langsung mendatangi keluarganya tanpa perlu mengajak untuk pacaran.
“Bukan di tolak, tapi disuruh buat cv taaruf dan ayahnya Hafsah punya syarat.”
"Belum buat CV taaruf?" Sarah kembali terkejut. Atlas menggeleng.
“Papa mau tanya dulu sama kamu, sebelum bahas lamaran ini lebih jauh.” Atha menatap wajah datar sang putra.
“Kenal dari mana dengan cewek itu?”
“Kampus.” Atha menahan napas, benar-benar irit bicara.
“Nyamuk fakultas kamu juga tahu! Maksud Papa, pertemuan awal kalian itu gimana, kenapa kamu nekat untuk melamar Hasah——"
“Hafsah!” koreksi Atlas saat sang Papa salah menyebut nama Hafsah. Atha dan Sarah saling menatap sejenak setelah itu kembali menatap Atlas.
“Awal bertemu di mana?” tanya Atha. Atlas menghela napas pelan sebelum bercerita.
Atlas dan ketiga sahabatnya itu tengah berada di rumah Bagus.
Mereka sengaja berkumpul untuk mengajari Randi membongkar dan memasang motor, sebelum pergi ke bengkel nantinya. Sebenarnya bisa saja mereka langsung belajar di bengkel agar alat-alatnya lengkap, tapi Randi tidak mau.
Dia bilang ingin makan gratis di rumah Bagus. Tipe mahasiswa irit memang.
“Yes berhasil…berhasil hore we did it! We did it!” sorak Randi saat berhasil melepas bagian depan motornya sportnya untuk ganti tabung sokbreker.
“Gak sia-sia gue balajar lepas bagian depan motor kesayangan. Mari kita rayakan,” lanjut Randi. Atlas hanya geleng-geleng kepala.
Pasalnya, melepas bagian depan motor itu sangat mudah, Randi saja yang terlalu takut motornya rusak kalau di buat uji coba.
“Lu aja yang goblok Ran, lepas gituan gampang!” balas Alif. Randi melotot tidak terima karena dibilang bodoh.
“Lu sirik aja sama gue!”
“Aku pulang ya, terima kasih Laras.” Suara lembut itu mengusik perhatian Atlas. Dia menangkap sosok gadis berjilban lebar dengan warna baby blue.
Wajahnya cerah namun merunduk saat melewati dia dan ketiga sahabatnya yang tengah berada di halaman depan rumah Bagus.
“Sudah selesai tugasnya Hafsah?” gadis itu menghentikan langkahnya menatap Bagus sekilas lalu kembali merundukan pandangan.
“Sudah Kak, saya pamit dulu. Assalamualaikum,” ucap gadis bernama Hafsah itu.
“Hati-hati, waalaikumsalam,” balas Bagus.
“Temannya laras cantik ya,” celetuk Randi.
“Mata! Mata! Jaga pandangan, di ceramahi Peta baru tahu rasa!” bentak Alif.

KAMU SEDANG MEMBACA
Atlas [Sudah Terbit]
Romansa📌PART MASIH LENGKAP ⚠️ Cerita ini menimbulkan efek samping seperti, bengek berlebihan, sakit perut, sakit pipi, mengeluarkan air mata karena terlalu banyak tertawa, dan juga menimbulkan sensasi baper berkepanjangan⚠️ Perkenalkan, saya Atlas. Sebe...